Giliran Gunung Ili Lewotolok NTT Erupsi

- 29 November 2020, 13:16 WIB
Erupsi Gunung Ili Lewotolok NTT Erupsi yang berhasil diabadikan oleh kamera amatir warga
Erupsi Gunung Ili Lewotolok NTT Erupsi yang berhasil diabadikan oleh kamera amatir warga /Arahkata.com

ARAHKATA - Belum usai merapi di Yogayakarta meradang, G. Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi pagi ini, 29 November 2020.

Seperti yang diinformasikan KESDM, Badan Geologi, PVMBG, Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok, tepatnya, pukul 09:45 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 4.000 m di atas puncak (± 5.423 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.

Baca Juga: Pesan Anies di Usia 92 Tahun Persija

Saat ini G. Ili Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi
Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah G. Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak/pusat aktivitas G. Ili Lewotolok.

Sejarah Erupsi

Sejarah erupsi dan peningkatan aktivitas vulkanik G. Ili Lewotolok tercatat sejak tahun 1660 :

Baca Juga: Mobil Tim Pemenangan Paslon Petahana Pilkada Mamuju Masuk Jurang

Pada tahun 1660, terjadi letusan pada kawah pusat (Neumann van Padang, 1951, p. 208). Data letusan ini terdapat dalam 'Wouter Schout's Reistogt naar en door Oostindien 1775' (v. 1, p. 78, 80).

Di tahun 1819 terjadi letusan normal pada kawah pusat (Nuemann van Padang, 1951, p. 201).

Tahun 1849 tanggal 6 Oktober terjadi letusan di kawah pusat. Keterangan letusan terdapat pada Prospectus van Natuurkundig Tijdscrift voor Nederlandsch Indie (1851, p. 154).

Baca Juga: Menaker Tegaskan UU Cipta Kerja Respons Atas Tantangan Ketenagakerjaan

Tahun 1852 tanggal 5 dan 6 Oktober terjadi letusan di kawah pusat yang merusak daerah sekitarnya (Neumann van Padang, 1951, p. 201). Menurut penduduk setempat telah muncul kawah K2 dan komplek solfatara pada lereng timur.

Tahun 1864 terjadi Letusan kawah pusat.

Tahun 1889 terjadi letusan normal pada kawah pusat menurut Neumann van Padang (1951, p. 201), sedangkan Verbeek mendeskripsikan mengepulnya tiang asap di G. Ili Lewotolo.

Tahun 1920 Reksowirogo (1972, p. 8) dan Neumann van Padang (1951) menulis bahwa mungkin menurut penduduk setempat telah terjadi letusan kecil. Pada waktu itu timbul corong eksplisi.

Tahun 1939 tanggal 6 Januari, 3 Februari, dan Juni terjadi kenaikan aktivitas vulkanik.

Dan tahun 1951 tanggal 15 Desember terjadi kenaikan aktivitas vulkanik.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x