Network
ARAHKATA - Ketua Umum Perempuan Milenial Untuk Indonesia (Permui) Nadya Y. P berharap Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang terpilih nanti dapat meneruskan hal hal baik yang sudah di jalankan oleh Kapolri sebelumnya dan menyempurnakan hal hal yang belum terselesaikan.
Seperti diketahui Masa Bhakti Kapolri tinggal menghitung waktu. Karena sesuai dengan hitungan, Kapolri Idham Aziz akan memasuki massa Purna Bhakti di bulan Januari 2021.
Selain itu, Nadya juga mengatakan bahwasannya jangan memainkan Isu SARA dalam proses penyeleksian Kapolri.
Baca Juga: UPDATE : Mensos Juliari Batubara Menyerahkan Diri Usai Ditetapkan Tersangka oleh KPK
"Saya rasa isu SARA sudah ga masuk konteks krusial lagi. Yang harus dilihat adalah dari segi prestasi dan kemampuan. Di Inggris saja walikota nya beragama Muslim dan bukan asli Orang Inggris," kata Nadya dalam keterangan Persnya di Jakarta, Minggu (6/12/2020)
Menurut Nadya, Presiden Jokowi membutuhkan sosok Kapolri pengganti Pak Idham Aziz yang mengerti dengan situasi dan kondisi saat ini. Karena ya sekarang ini kan Periode terakhir Pak Jokowi memimpin, Pak Jokowi juga pasti ingin meninggalkan Legacy yang baik tentang diri nya.
Semua Nama yang sudah berhembus di Media, saya rasa memiliki Nilai Nilai Plus masing masing. Apalagi Perwira Tinggi yang berpotensi menjadi kapolri ini kan adalah orang orang pilihan. Tapi ya kembali lagi, menurut saya Pak Jokowi membutuhkan sosok yang mengerti dan dekat dengan Beliau. Yang harus benar benar berani, sigap dan nasionalis. Tambah Nadya.
Baca Juga: Mensos Juliari Ditetapkan Tersangka Suap Bansos Covid-19, Nilainya Fantastis!
Siapapun Kapolri nanti, semoga dapat menjalankan amanah dengan baik dan lancar. Kemudian teruskan yang baik baik dari pendahulu dan sempurnakan yang belum sempurna. Kepada para pendukung pendukung calon calon Kapolri, mendukung lah dengan Fair dan jauhi Black/Negative Campaign. Biarkan proses seleksi berjalan lancar, tertib dan tanpa intervensi dari oknum oknum pihak tertentu.
