Saudi Siap Akhiri Invasi ke Yaman? Sambutan Menlu Arab Kontradiktif

- 24 Januari 2021, 11:54 WIB
Ilustrasi Perang Arab Saudi-Yaman
Ilustrasi Perang Arab Saudi-Yaman /Arahkata/

Bagian dari statemen menlu Arab Saudi ini menunjukkan bahwa Riyadh kewalahan di perang Yaman. Al Saud menuding Ansarullah menjadi penghalang gencatan senjata, padahal kubu muqawama tersebut hingga kini beberapa kali, termasuk pasca kesepakatan Desember 2018 Stockholm, Swedia tetap komitmen terhadap gencatan senjata yang diinginkan PBB ini dan melaksanakannya. Arab Saudi dengan melanjutkan serangan hariannya ke Yaman telah melanggar kesepakatan gencatan senjata, sementara pemerintahan penyelamatan nasional Yaman hanya bertindak membela diri dari serangan tersebut.

Dalam hal ini, sambutan menlu Arab Saudi atas pelabelan teroris terhadap Ansarullah oleh pemerintahan Donald Trump juga sangat kontradiktif dengan klaim Faisal bin Farhan untuk mengakhiri perang, karena mengakhiri perang tanpa perundingan dengan Ansarullah dan melibatkannya di struktur kekuasaan Yaman, tidak mungkin dilakukan.

Akibat perang tersebut, telah menimbulkan tragedi kemanusiaan paling besar di abad 21. Lebih dari 100 ribu orang tewas, ribuan lainnya terluka dan sekitar empat juta orang mengungsi serta hancurnya infrastruktur kehidupan rakyat merupakan dampak nyata dari perang yang dikobarkan Saudi terhadap Yaman. Menlu Arab Saudi di statemen terbarunya menyatakan kesiapan negaranya mengakhiri perang ini.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah