Intensitas Hujan Tinggi, Belasan Pintu Air Jakarta Status Siaga III

- 8 Februari 2021, 19:29 WIB
Warga memotret debit air yang deras di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu 7 Februari 2021.
Warga memotret debit air yang deras di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu 7 Februari 2021. /ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/

 
ARAHKATA - Memasuki minggu kedua Februari 2021 intensitas hujan semakin tinggi di Provinsi DKI Jakarta. Efek dari intensitas hujan yang tinggi ini menimbulkan debit air di 13 pintu air berstatus Siaga III.
 
Informasi ini pertama kali diakses dari laman poskobanjirsda.jakarta.go.id. Adapun 13 pintu air yang mengalami kenaikan debit air menjadi Siaga III adalah aliran Hulu Sungai Ciliwung atau Bendungan Katulampa dengan ketinggian air 88 cm.
 
Kemudian ada Peil Schaal Depok memiliki ketinggian 219 centimeter dan Pintu Air Manggarai 808 centimeter. Ada juga pintu air karet yang mengalami kenaikan debit air, untuk aliran Banjir Kanal barat dengan ketinggian 517 cm. Hal yang sama juga terjadi pada Pintu Air Marina Ancol yang bertambah aliran air lautnya dengan ketinggian 185 cm.
 
"PS Pesanggrahan mengalami ketinggian air 173 cm PS Angke hulu juga mengalami ketinggian air 24 cm PS Sunter hulu dengan ketinggian 182 cm Pulogadung dengan ketinggian 607 cm," kata Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
 
 
 
 
Kemudian ada pula Pintu Air Istiqlal memiliki ketinggian debit air 327 centimeter, Pintu Air Jembatan Merah dengan ketinggian 175 centimeter. Ada pula Pintu Air Flusing Ancol dengan debit 187 centimeter dan Pintu Air Hek setinggi 210 centimeter.
 
Ketinggian debit air pintu air ini dipengaruhi ramalan dari BMKG yang sudah memperkirakan Banten DKI Jakarta Jawa Barat dan Jawa Tengah berpotensi hujan ekstrim pada 8 sampai 9 Februari 2021.
 
 
 
Hal ini seperti yang dituturkan oleh kepala pusat meteorologi publik BMKG A Fahri Rajab mengatakan ada sejumlah fenomena alam yang mempengaruhi hujan lebat tersebut selain musim penghujan antara lain adalah dinamika atmosfer yang mempengaruhi peningkatan intensitas curah hujan ekstrim di beberapa daerah di Indonesia termasuk La Lina sejak Oktober 2020.
 
" selain ada faktor-faktor dinamika atmosfer yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan awan hujan di Indonesia diantaranya saat ini masih terdeteksi monsun Asia kemudian adanya daerah daerah pertemuan angin di atas wilayah Indonesia kata karir aja seperti diberitakan Antara Senin, 8 Februari 2021.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah