ARAHKATA - Penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah mengalami penurunan. Dari 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah, selama dua pekan berturut-turut tidak ada satu daerah yang masuk kategori berisiko tinggi atau zona merah.
Hal ini menjadi kabar baik berkat proses penanganan percepatan Covid-19 diwilayah Provinsi Jawa Tengah. Salah satunya melalui gerakan #JatengDirumahSaja pada 6-7 Februari lalu.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan angka kasus aktif di Provinsi Jawa Tengah terus mengalami penurunan sedangkan angka kesembuhan mengalami peningkatan.
Baca Juga: Sinopsis Gods of Egypt, Kisah Dewa-dewa Mesir Kuno yang Berebut Takhta
Hal itu dipaparkan dalam rapat evaluasi COVID-19 yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di ruang rapat gedung A lantai 2 kompleks Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin 22 Februari 2021.
"Sudah banyak yang mengajukan untuk menutup tempat isolasi COVID-19 dan memindahkan untuk perawatan non COVID-19, karena memang jumlahnya terus menurun," ujar Yulianto.
Lanjutnya, Ia menerangkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit Provinsi Jawa Tengah juga terus menurun, untuk ICU hanya 38,08 persen dan tempat tidur isolasi hanya 33,01 persen.
Bahkan sejumlah rumah sakit sudah ada yang mengusulkan untuk menutup layanan isolasi COVID-19 ditempatnya dan menjadikan ruangan-ruangan itu sebagai perawatan non Corona.
Baca Juga: Siap-siap, Pertamina Akan Borong Lahan untuk GPR Tuban
Disampaikan juga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi untuk meminta pihak rumah sakit tidak terburu-buru menutup layanan isolasi COVID-19.