Pengakuan Setda Provinsi NTT, Pasca Panen Jagung 50 Ton Warga Binaan Lapas Atambua

- 7 Maret 2021, 13:10 WIB
Panen jagung dari hasil tanam warga binaan lapas Atambua
Panen jagung dari hasil tanam warga binaan lapas Atambua /Dok. Humas Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

ARAHKATA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua, Kabupaten Belu wilayah Timor Barat perbatasan RI-RDTL memanen hasil budidaya jagung hibrida di atas lahan sekitar 10 hektare, Sabtu 6 Maret 2021.

Sebanyak 50 ton jagung hibrida tersebut berhasil dibudidayakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Atambua. Selain sebagai bentuk pembinaan kemandirian WBP, kegiatan bercocok tanam ini dilakukan Lapas Atambua guna mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTT, Semuel Rebo memberikan apresiasi kepada Lapas Atambua atas kesuksesan dan keberhasilan dalam budidaya di bidang pertanian dan peternakan.

Baca Juga: Breaking News: Gara-Gara Penumpang Buka Jendela Darurat, Wings Air Gagal Terbang, Ini Penjelasan Wings

“Saya seperti bukan masuk di lapas, tapi sama kayak masuk kampus institut pertanian. Sangat membuat suasana yang damai tentram bagi WBP,” ujar Samuel dalam sambutannya.

Dikatakan, dirinya sangat setuju dan mendukung lapas menjadi obyek wisata. Selain perkebunan yang hijau, tampak hamparan padi dan jagung, budidaya ikan nila di kolam, peternakan ayam dan sapi, serta pondok kopi.

“Terima kasih, apa yang diprogramkan Lapas Atambua searah dengan ketahanan nasional maupun program dari Pemerintah Provinsi untuk menjadikan NTT sebagai salah satu sentra provinsi jagung serta panen sapi,” tutur Samuel.

Baca Juga: Ojek Online dan Pelaku Pariwisata Jadi Prioritas Vaksinasi

Pihaknya menambahkan, apresiasi diberikan kepada Lapas Atambua atas pembinaan kemandirian dengan program budidaya di bidang pertanian dan peternakan yang telah berhasil mengubah lahan kosong menjadi lahan produktif. Menurutnya, apa yang dilakukan Lapas Atambua ini menjadi contoh bagi institusi lain untuk kembangkan hal-hal positif dalam mendukung kesejahteraan warga masyarakat.

Samuel juga menawarkan pada Lapas Atambua untuk hasil panennya bisa dipasarkan ke pihak PT Flobamor yang siap menerima hasil produksi. Ia berharap, rangkaian kegiatan ini terus ditata untuk menambah nilai ekonomi yang lebih tinggi dan akan memberikan peningkatkan kesejahteraan bagi WBP Lapas Atambua.

Baca Juga: Kebohongan Pelaku Pembunuhan Selebgram Asal Makassar Terungkap

Kalapas Kelas IIB Atambua, Edward Hadi mengatakan pembinaan kemandirian merupakan salah satu bentuk program pembinaan terhadap WBP guna memberikan skill dan bekal pada mereka.

"Di Lapas Atambua, mereka memanfaatkan waktu dengan menanam jagung. Harapannya ketika nanti kembali ke tengah-tengah masyarakat, mereka menjadi manusia yang baik, bertanggung jawab, dan memiliki keterampilan untuk menciptakan usaha” ujar Kalapas.

Kegiatan yang dilaksanakan Lapas Atambua meliputi pembinaan pertanian, seperti menanam jagung, padi, sayur mayur, dan palawija. Selain itu, pembinaan di sektor peternakan ada ternak sapi dan ayam potong. “Para WBP seolah ingin menunjukkan bahwa walaupun mereka sedang menjalani hukuman, tetapi mereka tetap produktif,” pungkasnya.

Baca Juga: Punya Anak Leukemia? Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Hadir dalam panen raya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi NTT, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) NTT, Pelaksana Harian Bupati Belu, Kepala Lapas Atambua, Komandan Divisi Militer 1605/Belu, Kepala Kejaksaan Negeri Belu, Ketua Pengadilan Negeri Atambua, serta pejabat Kanwil Kemenkumham NTT dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x