Mohammad Farid Ajak Semua Pihak Potong Mata Rantai Terorisme

- 30 Maret 2021, 09:24 WIB
Mahasiswa Magister Fakultas Ushuluddin Program Studi Kerukunan Umat Beragama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mohammad Farid Chair.
Mahasiswa Magister Fakultas Ushuluddin Program Studi Kerukunan Umat Beragama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mohammad Farid Chair. /Ahyar/Dok.Pribadi/ARAHKATA

ARAHKATA - Mahasiswa Magister Fakultas Ushuluddin Program Studi Kerukunan Umat Beragama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Mohammad Farid Chair mengajak semua elemen masyarakat dan institusi pemerintahan, untuk bergandengan tangan memotong mata rantai terorisme di Indonesia, dengan cara membumikan gerakan toleransi dan moderasi beragama.

Mahasiswa asal Sulawesi itu berpendapat bahwa, munculnya pemahaman terorisme sedikit banyaknya dipengaruhi oleh sempit dan dangkalnya pemahaman tentang tafsir dan doktrin agama. Sehingga, kata Farid, penganut agama yang bersangkutan itu gagal memahami ajaran dan subtasi pada agama yang dianutnya tersebut.

Langkah awal yang harus dilakukan pemerintah dalam meretas hal itu menurut Farid, yakni, dengan cara melakukan penetrasi pemahaman tentang keagamaan yang inklusif serta pemahaman tentang keberagaman.

Baca Juga: Wow... 1000 Nelayan Pangandaran jadi Sahabat TAGANA

"Tentu langkah jangka pendek yang harus dilakukan adalah menghilangkan pemahaman yang dangkal itu. Karena secara prinsip, meneriakan kata lawan dan kecam saja tidak cukup. Tapi harus dilakukan dan dibarengi dengan aksi nyata, dengan cara memberikan pemahaman dan tafsir yang benar tentang agama pada penganutnya. Hal itu yang kemudian harus digalakan," katanya Selasa 30 Maret 2021 saat dimintai tanggapan wartawan melalui pesan singkat.

Selanjutnya, kata Farid menjelaskan, pemerintah harus memberikan pemahaman dan wawasan tentang keberagaman dan keberagamaan yang inklusif melalui gerakan-gerakan tolerasi beragama dan moderasi beragama.

Tujuannya, tambah Farid, agar bagaimana Kerukunan Umat Beragama dan Berbangsa di Indonesia ini dapat terwujud dengan baik. Jangan sampai, sambung Farid, prinsip keberagamaan dan keberagaman yang sudah tertanam, dikalahkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan dalih atas nama ajaran agama.

Baca Juga: Aplikasi SP4N-LAPOR! Rambah Layanan Pesan Instan, Yuk Kenali Aplikasinya

"Bahwa perilaku terorisme, tidak bisa dibenarkan dalam sudut pandang agama mana pun. Semua agama tidak ada yang membenarkan perilaku terorisme, termasuk juga agama Islam. Tidak ada kata yang pantas bisa menggambarkan ekspresi murka, atas peristiwa yang sudah terjadi di Makassar itu," tegasnya

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x