77,4 Persen Inginkan Sekolah Tatap Muka, Begini Respon Kadisdik Jatim

- 14 April 2021, 15:56 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - Hasil riset Surabaya Survey Center (SSC) terhadap kelompok milineal menunjukkan 77,4 persen menghendaki sekolah tatap muka diberlakukan kembali.

Mengingat masyarakat sudah jenuh belajar secara daring ketika ada pandemi covid-19.

Peniliti SSC, Didik Sugeng Widiarto mencatat hasil survei 77,4 persen responden, berharap agar bisa kembali belajar tatap muka.

Baca Juga: Ketika Peler Bedebu jadi Nama Makanan Khas Kepulauan Seribu

Sementara 19,3 persen masih merasa nyaman dengan pembelajaran daring, Sedangkan 12.7 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Responden mengendaki sekolah tatap muka dibuka karena dinilai tidak ada keadilan di tengah pandemi covid-19. Mengingat tempat hiburan dan bioskop nbanyak yang sudah buka.

“Tentunya, skema pembelajaran tatap muka harus segera dipikirkan, pemerintah harus bisa membuat tidak terjadinya kluster baru di sekolah kelak,” kata pria yang juga dosen Universitas dr soetomo ini.

Menyikapai hasil survei yang menginginkan sekolah tatap muka dibuka, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menegaskan, pihaknya saat ini telah menyiapakan segala hal yang menghadapi kemungkinan adanya sekolah tatap muka untuk SMA dan SMK se-Jatim.

Baca Juga: PT KAI Keluarkan Aturan Baru untuk Para 'Anker'

"Sejak tahun 2020 kemarin kita sudah melalukan uji coba di beberapa sekolah yang ada di beberapa daaerah di Jatim. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Prokes tetap dilakukan dengan ketat," paparnya.

Menurut Wahid, dengan adanya kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan menargetkan pembelajaran tatap muka bisa dilakukkan pada bulan Juli 2021 mendatang dan keinginan kaum milineal, Jatim sudah siap untuk melaksanakan.

"Kita sudah siap. Sekarang saja hampir seluruh sekolah di Jatim telah menggelar sekolah tatap muka. Dan semua berjalan dengan baik," ungkapnya.

Baca Juga: Tips Mengatasi Bibir Kering dan Pecah-pecah Saat Puasa

Wahid menyebut dari 38 kota/kabupaten di Jatim yang belum melaksanakan sekolah tatap muka hanya Surabaya, dan Kota-Kabupaten Kediri, serta Kota Malang.

Wahid mengaku sekolah tatap muka tergantung kebijakan kepala daerah selaku ketua Gugus Tugas Covid-19. Jika ijin telah turun, maka proses belajar tatap muka bisa terselenggara sepenuhnya di Jatim pada tahun ini.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah mengirim surat ke bupati walikota yang belum memberi ijin sekolah tatapmuka agar segera memperbolehkan sekolah tatap muka.

Baca Juga: Merasa Tertipu, Warga Grebek Rumah Bos EDC Cash di Bekasi

Upaya ini sebagai tindak lanjut dari keluhan orang tua dan siswa SMA dan SMK di daerah agar segera dilakukan sekolah tatap muka.

"Kita maklumi, karena dari kajian kita ada penurunan kualitas pendidikan selama proses sekolah daring. Sehingga kita nilai sudah saatnya sekolah tatap muka dilaksanakan untuk kembali meningkatkan kwalitas pendidikan kita. Tapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat nantinya," pungkasnya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x