ARAHKATA - Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi, tercatat dalam sepekan terakhir ini gunung berketinggian 2.930 mdpl itu ada sebanyak 20 kali mengeluarkan awan panas guguran.
Masyarakat yang tinggal di lereng Merapi antara lain, di Kabupaten Magelang, Boyolali, dan Klaten Jawa Tengah sangat merasakan dampak guyuran abu dari aktivitas vulkanik tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng telah mengirimkan bantuan ke daerah terdampak, terutama masker.
Baca Juga: Gunung Merapi Mengalami 323 Gempa Guguran dan Awan Panas
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kondisi Merapi.
Selain aktif berkomunikasi dengan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Ganjar juga telah menerjunkan tim ke beberapa daerah rawan.
"Kami pantau terus menerus, sudah mengecek, apakah ada yang mengungsi, ternyata sampai saat ini tidak ada. Paling banyak dampaknya terjadi di Kabupaten Magelang. Sudah kita distribusikan sejak Senin lalu sampai sekarang, 10 ribu masker medis," kata Ganjar, Sabtu 21 Agustus 2021.
Baca Juga: Kisah Pelaku Wisata Lereng Merapi yang Jual Jip Karena Pandemi
Dia pun menjelaskan, bantuan logistik juga sudah dikirim ke beberapa desa yang terdampak di Kecamatan Dukun dan Sawangan Magelang.
"Ada juga tim yang pantau di tiga kabupaten, yakni Temanggung, Magelang dan Wonosobo. Kalau laporan dari Boyolali dan Klaten belum ada. Jadi kita sudah kirimkan beberapa logistik ke sana," paparnya.