ARAHKATA - Laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, menyebutkan Gunung Merapi saat ini masih berstatus Siaga (level 3).
Dari pengamatan BPPTKG, Selasa 17 Agustus 2021 mulai pukul 00.00-24.00, Gunung Merapi mengalami 323 kali gempa guguran.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu 18 Agustus 2021 dijelaskan, selain guguran gempa, pada periode pengamatan tersebut juga tercatat terjadi lima gempa awan panas guguran.
Baca Juga: Status Siaga, Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar
Kemudian 11 kali gempa hybrid atau fase banyak , 10 kali gempa embusan, satu kali gempa tektonik, dan tiga kali gempa vulkanik dangkal.
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal berketinggiian 200 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan itu juga tercatat lima kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000-2.000 meter kea rah barat daya.
Baca Juga: Status Siaga, Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar
Laju deformasi gunung berketinggian 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu diukur menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan rata-rata 1,7 cm per hari (dalam tiga hari).
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.