Network
ARAHKATA - Pfizer-BioNTech mengumumkan kabar baik. Dari hasil uji klinis II/III vaksin COVID-19, Pfizer aman diberikan dan beri perlindungan untuk anak usia 5 hingga 11 tahun.
Setelah hasil ini keluar, Pfizer-BioNTech berencana mengajukan izin untuk penggunaan vaksin berbasis mRNA mereka pada anak-anak dengan rentang usia tersebut di Amerika Serikat, Eropa, dan tempat lain.
Pfizer-BioNTech mengatakan bahwa vaksin dua dosis mereka menghasilkan respons kekebalan pada anak usia 5 tahun hingga 11 tahun, dikutip Arahkata pada Selasa 21 September 2021.
Baca Juga: Stok Vaksin COVID-19 Kota Bandung Aman Hingga Dua Pekan
Respons imun yang terbentuk dari vaksin Pfizer pada anak usia tersebut juga sebelumnya tampak saat diujikan pada anak usia remaja, dari 16 tahun hingga 25 tahun.
Bahkan, menurut perusahaan ini, profil keamanan vaksin Pfizer untuk anak ini juga umumnya sebanding dengan kelompok usia yang lebih tua.
"Sejak Juli, kasus Covid-19 pada anak telah meningkat sekitar 240 persen di AS, menggarisbawahi kebutuhan kesehatan masyarakat untuk vaksinasi," kata Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla.
Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Moderna dan Pfizer untuk Umum Tersedia di Faskes Jakarta
"Hasil uji coba (vaksin Pfizer) ini memberikan dasar yang kuat untuk mencari otorisasi vaksin kami untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, dan kami berencana untuk menyerahkannya ke FDA dan regulator lainnya dengan segera," tambahnya.
Vaksin Pfizer yang dikembangkan bersama mitranya dari Jerman, BioNTech telah memenangkan otorisasi peraturan Amerika Serikat untuk penggunaan vaksin mRNA mereka pada anak usia 12 tahun ke atas.
Bahkan termasuk persetujuan penggunaan vaksin pada remaja 16 tahun ke atas secara penuh oleh FDA pada bulan lalu.
Baca Juga: Indonesia Kedatangan Vaksin Pfizer dari Pemerintah AS
Pejabat tinggi kesehatan AS mengatakan pada Reuters, bahwa mereka meyakini, regulator akan dapat membuat keputusan yang tepat terkait suntikan vaksin COVID-19 untuk anak-anak yang lebih kecil dalam waktu tiga minggu setelah perusahaan ini mengajukan permintaan otorisasi penggunaan darurat.
Dengan percepatan pemberian otorisasi penggunaan darurat vaksin untuk anak yang lebih kecil, dalam hal ini vaksin Pfizer berbasis mRNA, maka dapat membantu mengurangi potensi lonjakan kasus COVID-19 pada musim gugur ini, yang mana sekolah-sekolah sudah akan mulai dibuka secara nasional.
Dalam beberapa bulan terakhir, rawat inap dan kematian COVID-19 telah melonjak di Amerika Serikat, akibat dari penularan varian Delta yang sangat menular. Bahkan, kasus pediatrik, yakni COVID-19 pada anak di Amerika Serikat juga meningkat.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Siap Suntik Tahun Depan, Segini Harganya
Terutama karena anak-anak di bawah 12 tahun semuanya tidak divaksinasi, tetapi tidak ada indikasi bahwa, selain lebih mudah menular, virus Corona varian Delta lebih berbahaya pada anak-anak.***
