Network
ARAHKATA - Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 sekira pukul 15.00 WIB dengan memuntahkan guguran awan panas bersama lahar dingin, lava pijar beserta material vulkanik lainnya.
Aktivitas dahsyat gunung tertinggi di Jawa itu tak disangka-sangka siapapun, tiba-tiba saja awan tebal membumbung tinggi hingga membuat gelap gulita pemukiman penduduk yang sejak lama hidup berdampingan.
Pasangan suami istri Saiman dan Halimah bercerita bagaimana situasi yang mencekam serta kengerian menyelimuti warga sekitar kaki Gunung Semeru.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Gumpalan Awan Bikin Gelap Gulita
Meski rumahnya dalam kondisi rusak berat dan terkubur lahar, namun nyawanya berhasil selamat dari erupsi Gunung Semeru.
Rumah Saiman yang berada di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, itu diterjang awan panas bercampur air.
Bersyukurnya, hal itu segera disadari dan bergegas untuk menyelamatkan diri kendati harus meninggalkan semua harta bendanya.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Jarak Luncur Guguran Lava Pijar Hingga 800 Meter
Saiman berkali-kali mengucap syukur saat menceritakan bagaimana ia dan Halimah bisa selamat dari situasi mencekam gelap gulita dalam erupsi Gunung Semeru.
"Sangat bersyukur masih bisa selamat," kata Saiman di Pengungsian Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang.
