Greenpeace Umumkan Audit Pencemaran Lingkungan

- 4 Juli 2022, 21:56 WIB
Tumpukan sampah plastik di sepanjang garis  pantai Atapupu, Belu NTT ancaman bagi keselamatan hutan mangrove
Tumpukan sampah plastik di sepanjang garis pantai Atapupu, Belu NTT ancaman bagi keselamatan hutan mangrove /Marel Manek/OkeNTT

ARAHKATA - Organisasi lingkungan Greenpeace Indonesia umumkan hasil brand audit Juni 2022, di mana terdapat tiga merek yang menyumbang pengemaran lingkungan.

Melihat kenyataan ini, Greenpeace meminta agar produsen ikut bertanggung jawab dengan polusi plastik dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai untuk produknya.

“Dominasi sampah plastik yang berakhir di lingkungan kita tidak terelakkan lagi. Kami sudah mengambil, memilah, dan menghitung jumlah sampah dari berbagai merek yang kami temukan di Pulau Tidung pada awal bulan Juni 2022,” ujar Greenpeace melalui akun Instagramnya.

Baca Juga: Diplomasi Sepeda Bambu Ala Jokowi, Pentingnya Kendaraan Ramah Lingkungan

Organisasi itu menyebut pencegahan sampah plastik ini tidak hanya tanggung jawab konsumen yang membuang sampah di pinggir pantai saja, tapi sudah saatnya produsen juga bertanggung jawab dengan polusi plastik dengan mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai untuk produknya.

Adapun tiga merek pencemar teratas di Pulau Tidung dari temuan Greenpeace itu di antaranya kemasan dari produk Indofood yang paling banyak ditemukan bungkus Indomie.

Kemudian, bungkus rokok Gudang Garam, dan bungkus biscuit Roma produk Mayora. Sedang tipe sampah tidak bermerek yang paling banyak ditemukan di Pulau Tidung adalah puntung rokok, sedotan plastik, dan kantong plastik.

Baca Juga: KLHK Minta Kebijakan BPOM Soal Kemasan Produk Pangan Perhatikan Dampak Lingkungan

Dalam rangka memperingati Hari Isi Ulang Sedunia yang jatuh pada 16 Juni 2022 lalu, Greenpeace juga mengajak masyarakat untuk mengawali kehidupan berkelanjutan yang dimulai dari pemakaian wadah atau kemasan guna ulang dan isi ulang dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Greenpeace juga mengajak masayarakat untuk turut meminta produsen agar segera beralih ke produk refil dan reuse serta membuka peta jalan pengurangan sampah mereka ke publik.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x