Dikatakan Thomas, Pusat Riset Antariksa BRIN terus memantaunya. Kemungkinan besar jatuh di lautan. Pemantauan real time bisa diikuti di situs BRIN https://orbit.brin.go.id/index.php/pemantauan-realtime
“Alhamdulillah, sampah antariksa besar, bekas roket peluncuran RRT CZ5B berbobot sekitar 20 ton berukuran 30 meter telah terkonfirmasi atmospheric re-entry di Samudra Hindia tadi malam, 30 Juli 2022, pukul 23.45 WIB,” ucapnya.
Thomas juga mengatakan bahwa sampah tersebut tidak berbahaya bagi biota laut di Samudra Hindia.
Baca Juga: Apa Itu Steam yang Diblokir Kominfo Hingga Bikin Para Gamers Ngamuk
Ia menerangkan, data orbit dari pemantauan space-track.org menunjukkan titik jatuh di barat daya Indonesia.
Namun bisa jadi ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatera bagian selatan.
"Bila ada penduduk yang melihat objek langit yang jatuh sekitar pukul 23.45 WIB segera melaporkan ke Pusat Riset Antariksa BRIN melalui email [email protected],” imbaunya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Sindir Menkominfo Johnny: Judi Online Tak Diblokir!
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Antariksa, Emanuel Sungging Mumpuni menuturkan berdasarkan hasil analisis tim Riset Benda Jatuh Antariksa, sampah antariksa yang telah mengalami atmospheric re-entry tersebut akan jatuh di sekitar wilayah selatan Filipina, dan akan berada pada ketinggian 10 km di atas wilayah Sarawak Malaysia (Panah Merah).
Sungging mengatakan, proses benda jatuh antariksa ini juga berhasil direkam oleh pengamat di Lampung melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL).