"Terbagi di semua rumah sakit. Kita utamakan penanganannya, dan kita akan pantau kembali perkembangannya. Pasien sudah tertangani semua, kondisinya semua relatif membaik," ucap Dikdik.
Sementara itu, Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Mitra Kasih, Dewi mengatakan dari sore hingga malam, tercatat ada lebih dari 80 pasien keracunan massal yang datang dan ditangani pihaknya.
Baca Juga: Praktik Kotor Jaksa Main Proyek Sudah Sampai di Telinga Presiden Jokowi
"Sementara data kasar di kami, itu ada lebih dari 80 kasus. Yang dirawatinapkan itu ada 50-an, yang dirawat jalan ada 30-an, beberapa kami rujuk karena kapasitas kami sudah penuh," kata Dewi.
Lebih jelas, kata Dewi, hingga malam rata-rata keluhan pasien dalam kasus ini mengalami dehidrasi sedang dengan gejala nyeri perut, BAB cair, muntah, hingga demam.
"Untuk kondisinya rata-rata dehidrasi sedang, tidak ada yang berat. Penanganan diutamakan untuk orang tua dan anak kecil karena dehidrasinya cepat. Untuk yang tidak ada muntah hanya disuntik dan berobat jalan, yang muntah berulang akan diinfus dan dirawat inap, terutama anak dan orang tua di atas 60 tahun," ungkap Dewi.
Baca Juga: Kepala BP2MI: Negara Tidak Boleh Kalah Lawan Sindikat Pengiriman Pekerja Migran
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ada sekitar 350 warga dari beberapa RW di Kelurahan Padasuka pada Sabtu, 22 Juli 2023 menghadiri kegiatan reses yang digelar oleh anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PPP.
Mereka kemudian mengonsumsi nasi kotak yang disediakan panitia bahkan hingga membawa makanan tersebut ke rumah dan dikomsumsi oleh keluarga masing-masing.
Namun, pada Minggu dini hari hingga sore, ratusan warga mulai merasakan gejala keracunan massal hingga harus dilarikan ke rumah sakit guna mendapat pertolongan medis.***