Presiden FIFA Bahkan Gagal Paham Menilai Tragedi Kanjuruhan

3 Oktober 2022, 19:04 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino mengaku terkejut sekaligus gagal paham atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pendukung sepak bola di Stadion Kanjuruhan. /Reuters

 

ARAHKATA - Presiden FIFA Gianni Infantino mengaku terkejut sekaligus gagal paham atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang pendukung sepak bola.

Seperti diumumkan pada laman fifa.com, Minggu, 2 Oktober 2022, Presiden Federation International de Football Association (FIFA) juga menyampaikan belasungkawa yang terdalam.

“Ini adalah hari yang kelam bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman -teman korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” kata Gianni Infantino dari markas besar FIFA di Zurich, Swiss.

Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem Jadi Capres 2024, Ferdinand Hutahaean: Endingnya Bakal Ditinggal

Lebih jauh, Infantino mengatakan dunia sepak bola berada dalam keadaan terkejut setelah insiden tragis yang telah terjadi di Indonesia.

Insiden pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan sangat memprihatinkan.

“Dengan FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah terluka, bersama dengan orang -orang Republik Indonesia, Konfederasi Sepakbola Asia, Asosiasi Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” ucapnya, dilansir Reuters dikutip ArahKata.com, Senin, 3 Oktober 2022.

Baca Juga: Tim Bayangan Kemendikbudristek Omong Kosong, Menteri Nadiem Dinilai Negatif

Sedikitnya 174 orang tewas terinjak-injak pada pertandingan sepak bola Indonesia yang dikenal dengan tragedi Kanjuruhan dan menjadi salah satu bencana stadion terburuk di dunia.

Media Inggris BBC melaporkan, sekitar 180 orang juga terluka dalam bentrokan setelah tim tuan rumah Arema FC kalah dari rival bebuyutannya di stadion yang penuh sesak pada Sabtu malam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Baca Juga: Baim Wong Buat Konten Prank KDRT, Deddy Corbuzier Ungkap Kekecewaan

Sejauh ini dilaporkan, sudah ada ratusan orang menjadi korban dalam tragedi tersebut.

“Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” kata Jokowi saat menyampaikan pernyataan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu 2 Oktober 2022.

Penyerbuan terjadi setelah polisi menembakkan gas air mata kepada suporter yang menyerbu lapangan. Saat kepanikan menyebar, ribuan orang melonjak menuju pintu keluar stadion Kanjuruhan, di mana banyak yang mati lemas.

Baca Juga: Suami Ringan Tangan Terhadap Istri, Ternyata ini Hukumnya dalam Islam

Laporan awal menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 130, tetapi para pejabat kemudian mengumumkan kenaikan signifikan yang menempatkan angka 174, dengan 11 orang lagi terluka parah.

Badan sepak bola dunia FIFA, menyatakan bahwa tidak ada "gas pengendali massa" yang boleh dibawa atau digunakan oleh petugas atau polisi dalam pertandingan.***

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler