Myanmar Memanas, Militer Tahan Aung San Suu Kyi

- 1 Februari 2021, 16:14 WIB
Au San Suu Kyi
Au San Suu Kyi /Arah Kata/

ARAH KATA - Pasca Aung San Suu Kyi berhasil di kudeta sebagai Pemimpin negara Myanmar, kondisi negara Myanmar kian memanas. Aung San Suu Kyi berhasil ditumbangkan oleh militer Myanmar dan ditahan bersama sejumlah pejabat penting Myanmar pendukung rezim Aung San Suu Kyi.
 
Dikutip dari Reuters penangkapan Suu Kyi dan pejabat serta senior Partai Nasional League For Democracy (NLD) berhasil diciduk pada Senin, 1 Februari 2021 dini hari.
 
Perihal penjemputan paksa Suu Kyi dan rekan sejawat dari NLD dibenarkan oleh juru bicara NLD Myo Nyunt. Menurut Myo Nyunt, Suu Kyi, Presiden Myanmar Min Myint dan para tokoh lainnya telah dijemput pada dini hari.
 
" Saya ingin memberitahu rakyat kami untuk tenang dalam menanggapi dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum,"kata Myo Nyunt.
 
Seperti diketahui sebelumnya penahanan Suu Kyi serta politikus partai NLD adalah proses berkepanjangan yang terjadi pasca ketegangan antara pemerintah sipil dengan kaum militer Myanmar.
 
Salah satu hal utama terjadi memanasnya suhu politik di Myanmar adalah kaum militer menuduh hasil pemilu Myanmar pada November 2020 lalu sarat kecurangan. Tuduhan kaum militer Myanmar juga mencurigai kemenangan NLD juga hasil dari curang.
 
Pada November 2020 Angkatan Bersenjata Myanmar atau Tatmadaw sempat mengancam akan melakukan kudeta bila kecurigaan militer Myanmar terbukti, terkait Suu Kyi dan NLD melakukan dugaan kecurangan. 
 
Tuduhan kaum militer itu sempat membuat ketegangan terjadi di Myanmar namun sempat mereda. Suhu politik di Myanmar kembali memanas manakala juru bicara Angkatan Bersenjata Myanmar Mayor Jenderal Zaw Min Tun justru merespon hal sebaliknya untuk tetap mengupayakan kudeta. 
 
Kendati, kecurigaan itu dianggap tak terbukti dengan respon dari Komisi Pemilihan Umum Myanmar (UEC) pada Kamis, 28 Januari 2021 lalu yang menegaskan bahwa tidak ada unsur kecurangan dalam pesta demokrasi di Myanmar. UEC juga menekankan adanya transparansi dalam pemilihan umum yang berlangsung pada November tahun lalu.
 
Konflik tuduhan kecurangan itu pun sempat mereda, lantaran adanya respon langsung dari Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung. Walaupun kata-kata yang diungkapkan Jenderal Min Aung dianggap bersayap karena memiliki dua pengertian. Pengertian pertama dengan memilih percaya pada UEC. Kedua, justru sebaliknya akan tetap melakukan upaya kudeta dengan diam-diam.
 
"Tatmadow melindungi konstitusi 2008 dan akan bertindak sesuai dengan hukum," kata Jenderal Min Aung dikutip dari Reuters.
 
Kembali Jender Min Aung melanjutkan pernyataannya untuk menenankan sejumlah asumsi publik.
 
" Beberapa organisasi dan Media mengasumsikan apa yang mereka inginkan dan menulis karena Tatmadow akan menghapus konstitusi," ujar Min Aung.
 
Sayangnya pernyataan itu justru menegaskan adanya ancaman secara implisit bahwa Suu Kyi justru telah ditahan oleh militer Myanmar sejak Senin dini hari***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah