Konferensi Internasional untuk Palestina Diikuti Perwakilan 32 Negara

- 29 Maret 2021, 12:39 WIB
Konferensi Internasional untuk Palestina Diikuti Perwakilan 32 Negara
Konferensi Internasional untuk Palestina Diikuti Perwakilan 32 Negara /Dok.Pribadi/

Sementara Sharif yang merupakan CEO Alquds Foundation Malaysia menjelaskan tiga alasan yang biasa digunakan Israel dalam melakukan penghancuran rumah penduduk Palestina.

Pertama, alasan administratif karena tidak adanya izin bangunan atas rumah tersebut.

Kedua, sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap kesalahan salah satu anggota keluarga.

Terakhir, penghancuran rumah dengan alasan kebutuhan militer. Penghancuran rumah-rumah di perbatasan antara Rafah dengan Mesir dilakukan atas dasar ini.

Di akhir pembicaraannya Sharif mengajak seluruh peserta menggencarkan kampanye boikot produk perusahaan pendukung Israel.

Baca Juga: Penembakan Brutal Tewaskan 10 Orang, Buntut dari Sentimen Warga Asia di AS?

Melengkapi paparan pembicara sebelumnya, sosiolog Palestina, Baha Milo memaparkan bukti-bukti peninggalan kebudayaan sebagai bukti bahwa wilayah yang dikuasai zionis Israel merupakan tanah bagi bangsa Palestina.

Ia mencontohkan keberadaan pohon-pohon Zaitun yang ada di Palestina sejak 5.000 tahun yang lalu merupakan bukti keberadaan bangsa Palestina. Pohon Zaitun bukan merupakan pohon liar dan membutuhkan perawatan.

Hal ini menolak argumentasi Israel untuk menjajah Palestina yang mengatakan Palestina merupakan wilayah tanpa masyarakat untuk masyarakat tanpa wilayah atau “Palestine is a land without people for people without land (Jews).”

Baha mengatakan bahwa saat ini Israel tidak hanya menghancurkan rumah penduduk tapi juga pohon-pohon Zaitun untuk dijadikan wilayah pemukiman, jalan ataupun dinding pembatas apartheid. Padahal pohon Zaitun tersebut merupakan warisan turun temurun keluarga Palestina.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah