China Berencana Bangun Pusat Produksi Vaksin Covid 19 di Indonesia

- 8 Maret 2021, 07:55 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /ARAHKATA/Pixabay/MasterTux

ARAHKATA - Pemerintah China secara tegas dan serius menyatakan akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid-19 di Indonesia. 

Dalam Sidang tahunan Parlemen yang dihadiri sebanyak 2.953 orang anggota parlemen dari Partai Komunis China dan perwakilan nonpartai. Tersampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis bagi China.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan keseriusannya membantu Indonesia sebagai pusat produksi vaksin COVID-19 di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Dapat Lampu Hijau, Siap Digunakan

"China sudah mengirimkan vaksin COVID-19 kepada negara-negara ASEAN dan membantu Indonesia menjadi pusat vaksin yang bisa memenuhi kebutuhan negara-negara ASEAN," Ujar Wang Yi seperti dilansir Antara, 7 Maret 2021.
 
China dan ASEAN telah membangun hubungan strategis dan menjadi mitra dialog  selama 30 tahun.
 
"Konfusius berkata, pada usia 30 tahun seseorang sudah bisa hidup mandiri. Setelah 30 tahun, China-ASEAN telah membangun konsep bersama tentang solidaritas, saling membantu, dan perlakuan setara untuk mencapai tujuan dan visi bersama menghadapi masa depan yang lebih cerah," kata Wang yang juga anggota Dewan Negara tersebut menanggapi pertanyaan ANTARA.
 
Ia menyebutkan pada tahun lalu, Presiden Xi Jinping untuk pertama kalinya menghadiri China-ASEAN Expo dilanjutkan oleh Perdana Menteri Li Keqiang menghadiri pertemuan para pemimpin China-ASEAN.
 
"Ini menunjukkan bahwa China sangat mementingkan kerja sama China-ASEAN dan mendukung posisi sentral ASEAN. Oleh sebab itu, kami bersedia bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik hingga 30 tahun mendatang," ujarnya.
 
Untuk pertama kalinya ASEAN telah menjadi mitra dagang terbesar China pada tahun lalu sekaligus mengungguli posisi Uni Eropa dan Amerika Serikat.
 
"Kami akan mempererat kerja sama dengan ASEAN yang saling menguntungkan lagi. Pola pembangunan baru akan disesuaikan dengan Kerangka Kerja Pemulihan Ekonomi Komperehensif ASEAN agar implementasi RCEP (Kemitraan Ekonomi Komperehensif Regional) lebih efektif lagi," kata Wang.
 
Dalam jumpa ratusan awak media domestik dan asing dengan menggunakan video streaming di Media Center China itu, Wang juga menyinggung isu Laut China Selatan.
 
"Kami akan memperkuat kerja sama dengan ASEAN untuk mengatasi hambatan-hambatan dan mempercepat konsultasi Kode Etik Laut China Selatan, secara aktif melaksanakan kerja sama maritim demi terpeliharanya perdamaian dan stabilitas kawasan dalam jangka panjang," ujarnya.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x