115 Juta Warga Terancam Miskin, Akibat Kebijakan Jokowi Neoliberal Pro Oligarki

22 April 2022, 10:41 WIB
Ilustrasi kehidupan warga miskin. /pexels/Mumtahina Tanni/

ARAHKATA - Bank Dunia atau World Bank (WB) melalui Acting Country Director untuk Indonesia, Rolande Pryce.

World Bank dalam laporannya yang bertajuk Aspiring Indonesia-Expanding the Middle Class.

World Bank mencatat ada sekitar 115 juta warga Indonesia kelompok rentan miskin terhambat menuju kelas menengah.

Jumlah setara dengan 45 persen itupun berpotensi kembali jatuh pada kelompok masyarakat rentan miskin.

Baca Juga: Iriana Jokowi Beri Penghargaan 514 Perempuan Berprestasi Indonesia

“Terdapat beberapa alasan mengapa kelompok kelas menengah menjadi penting untuk Indonesia.

Hal tersebut berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa hal, dan hal tersebutlah yang kami telusuri,” jelasnya, Kamis, 21 April.

Terkait pernyataan WB itu, Ekonom Nasional Rizal Ramli langsung menanggapinya.

Baca Juga: Jokowi: Defend ID Momentum Transformasi Ekosistem Industri Pertahanan Nasional

Bahwa hal ini tidak terlepas dari kebijakan Presiden Joko Widodo yang neoliberal dan pro oligarki.

“Serius, akibat kebijakan @jokowi yg sangat neoliberal & pro-oligarki, rakyat diberi gula2 & lemparan hadiah, bagus utk PR, tapi pajak dan tarif2 naik! Mbah Jawi bilang bener ning ora pener,” ujarnya, dalam akun sosial medianya, dikutip Arahkata.com Kamis, 21 April 2022.

Namun di sisi lain kata dia, akibat kenaikan harga-harga komoditas. Terjadi perbaikan indikator-indikator makro seperti neraca perdagangan dan pembayaran.

Baca Juga: Pesan Presiden Jokowi pada Peringatan Nuzulul Quran

“Tetapi karena beban pembayaran pokok dan bunga utang sangat besar, jenis dan tarif pajak, BBM dll naik. Perbaikan indikator makro tidak otomatis perbaiki ekonomi rakyat,” pungkasnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Twitter @RizalRamli

Tags

Terkini

Terpopuler