Startup Bangkrut, Giliran Beres.id Pamit Mulai 30 Juni

8 Juni 2022, 12:39 WIB
Ilustrasi PHK, Lakukan 4 step ini jika PHK terjadi, Ala Chandra Putra Negara /tangkapan layar dari Pixabay

ARAHKATA - Pasca pandemi COVID-19 melanda Indonesia banyak berdampak secara ekonomi.

Sejumlah perusahaan memutuskan untuk menutup usahanya.

Badai yang mengguncang perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air belum usai.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Bertekat Jadikan 7.809 Desa Jateng Percontohan Antikorupsi Nasional

Setelah diterpa isu pemutusan hubungan kerja (PHK), kali ini giliran Beres.id yang pamit undur diri dari kancah perusahaan rintisan di tanah air.

Dilansir dari kanal resminya Beres.id, terdapat pengumuman: "Penutupan Operasional Beres. Dengan berat hati kami umumkan Beres menghentikan operasional mulai 30 Juni 2022."

Perlu diketahui, perusahaan rintisan Beres.id bergerak di bidang jasa penyedia layanan rumah melalui teknologi.

Baca Juga: Polri: Kelompok Khilafatul Muslimin Sebarkan Pamflet Berpotensi Makar

Perusahaan ini menyediakan berbagai jasa seperti perbaikan AC, perbaikan pipa air, perbaikan kulkas, kontraktor, sampai jasa transportasi pindahah rumah.

Gara-gara COVID-19

Beres.id merupakan bagian dari perusahaan rintisan asal Malaysia bernama Kaodim. Perusahaan yang bergerak dalam urusan jasa layanan rumah ini juga beroperasi di Singapura dan Filipina.

Co-founder and CEO Kaodim Choong Fui Yu menjelaskan, pandemi COVID-19 selama 2 tahun ini jadi biang keroknya.

Baca Juga: Warga Bandung Dikejutkan Penemuan Bahan Peledak Jenis TNT, Polisi Bergerak Cepat Amankan Lokasi

Ia memaparkan hal-hal yang berdampak pada bisnis adalah gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan biaya operasional yang lebih tinggi.

"Maka dengan berat hati kami umumkan bahwa mulai 1 Juli 2022, Beres dan semua platform afiliasinya tidak akan beroperasi lagi," kata Choong Fui Yu dikutip ArahKata.com, Rabu, 8 Juni 2022.

Ia menambahkan, keputusan ini juga dikatalis dengan inflasi dan kenaikan biaya yang terjadi belakangan. Choong menyebut, hal ini memengaruhi permintaan pelanggan dan penyedia layanan.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Manfaat Kopi Hijau untuk Kesehatan

"Hal tersebut juga memengaruhi margin dan pada gilirannya (memengaruhi) pendapatan kami," imbuh dia.

Meskipun demikian, pihaknya berjanji tetap memberikan kewajibannya kepada karyawan.

Adapun, kewajiban kepada karyawan tersebut akan berbentuk pembayaran pesangon dan hak-hak lain yang mereka dapatkan.

Baca Juga: Hyundai Ioniq Akan Setop Produksi di Pabrik Korsel

Seperti diberitakan, sebelumnya beberapa startup diinformasikan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) seperti Link Aja, Tani Hub, Zenuis, Pahamfy, dan lainnya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler