GoTo Berencana Bakal PHK 1.000 Karyawan, Ini Penyebabnya

11 November 2022, 16:30 WIB
Pencatatan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4/2022). /Dokumentasi GoTo/

ARAHKATA - PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dikabarkan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.000 karyawan.

Melansir laporan Bloomberg, Jumat, 11 November 2022, langkah PHK tersebut bertujuan untuk efisiensi perusahaan, dan memperbaiki kinerja keuangan.

Mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut, laporan Bloomberg menyebutkan, langkah pemangkasan karyawan yang berdampak ke seluruh divisi perusahaan, diperkirakan mencapai 10% dari total seluruh pekerja.

Baca Juga: Geger Penemuan 4 Jenazah Sekeluarga di Kalideres, Polisi Tak Ada Tanda Kekerasan

Adapun rencana pengurangan karyawan ini disebutkan bakal dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.

Sebelumnya, GOTO dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan pemegang saham utamanya untuk menjual saham mereka secara terkontrol sekitar US$ 1 miliar atau kisaran Rp 15,5 triliun.

Tujuan penjualan untuk menghindari potensi jatuhnya saham GOTO ketika masa lock-up saham mereka berakhir bulan depan.

Baca Juga: No Work No Pay Langgar Hak Pekerja, Kemnaker: Bicarakan dengan Serikat Pekerja

Rencana tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencegah potensi penurunan harga saham GOTO yang dapat terjadi jika banyak investor menjual saham saat masa lock-up berakhir pada 30 November.

Bloomberg mengabarkan, GOTO juga telah melakukan diskusi dengan beberapa investor guna membuat mereka berkomitmen menahan sahamnya dalam jangka waktu yang lebih lama, setidaknya enam bulan.

GOTO disebut sedang dalam tahap awal pembicaraan dengan sejumlah investor, dan tingkat harga untuk setiap kesepakatan dapat dinegosiasikan. Perundingan sedang berlangsung dan GOTO dikabarkan belum membuat keputusan akhir.

Baca Juga: 11.11 Belanja Online Terbesar Dunia, E-Commerce Tawarkan Sejumlah Promo

GOTO, yang memiliki nilai pasar sekitar US$ 15 miliar, berusaha menghindari situasi di mana sebagian besar pendukungnya akan berusaha menjual sahamnya pada saat yang sama.

Banyak pemegang saham utama setuju untuk memegang saham mereka setidaknya selama delapan bulan setelah penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) perseroan pada akhir Maret 2022.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler