PKS: Terkait Pembangunan Jargas, Pemerintah Terkesan Tidak Serius

- 25 Februari 2021, 20:10 WIB
Jaringan gas
Jaringan gas //DOK JABAR ENERGI

Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan ini memaparkan bahwa secara umum program substitusi LPG dengan gas alam ini dapat menghemat devisa. Hitungannya, harga gas alam lebih murah daripada LPG. Selain itu cadangan gas alam berlimpah.

Dengan begitu secara nasional, masyarakat dapat berhemat sebesar Rp. 0,3 triliun per tahun. Sementara Pemerintah dapat menghemat subsidi LPG sebesar Rp 3,3 triliun per tahun.

"Jumlah yang lumayan besar," tegas politisi senior PKS ini.

Baca Juga: PKS Minta BPH Migas Tingkatkan Pengawasan BBM

Mulyanto menyambut baik upaya Kementerian ESDM untuk substitusi LPG dengan Dimethyl Ether (DME), sebagai hasil gasifikasi batubara yang dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor LPG.

"Sepanjang menguntungkan dan sesuai dengan keekonomiannya, upaya komplementatif DME ini juga penting untuk dikembangkan," kata Mulyanto.

Untuk diketahui berdasarkan data Kementerian ESDM yang dihimpun dari Neraca Gas Bumi Indonesia 2018-2027, per Januari 2017 Indonesia memiliki cadangan gas bumi sebanyak 142,72 TSCF atau setara dengan 1,53% cadangan gas bumi di dunia. Dari jumlah tersebut, 100,36 TSCF merupakan cadangan gas terbukti dan 42,36 TSCF merupakan cadangan gas potensial.

Baca Juga: PKS Jatim Tempatkan Komika dan Milenial di Kepengurusan

Kementerian ESDM juga mencatat, lifting gas bumi Indonesia akan mengalami fluktuasi hingga mencapai puncaknya di tahun 2022 sebesar 8.661 MMSCFD, kemudian mengalami penurunan menjadi 8.048 MMSCFD di tahun 2027 nanti.

Adapun pada tahun 2019 lalu, lifting gas bumi Indonesia berada di level 1.060 MBOEPD. Sedangkan di tahun ini pemerintah mematok target lifting gas bumi sebesar 1.191 MBOEPD.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah