Network
ARAHKATA - Melihat ke dalam iklim Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah pandemi saat ini memang bisa dibilang cukup melegakan.
Pasalnya, meskipun situasi perekonomian terimbas gelombang virus COVID-19, tapi sektor usaha kerakyatan ini tetap bisa memberi putaran berarti bagi roda perekonomian masyarakat.
UMKM dengan perannya yang cukup vital bagi perekonomian tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti, berbagai kalangan dari masyarakat biasa hingga artis atau tokoh terkenal sekalipun ikut terjun membangun usaha ini.
Baca Juga: Aplikasi Livin' by Mandiri Gangguan Diserbu ARMY, Pihak Bank Minta Maaf
Bidang yang dipilih juga bermacam-macam, dari mulai kerajinan, fesyen, hingga kuliner dan bahkan jajanan jalanan tak membuat ragu untuk dijalani.
Seperti juara MasterChef Indonesia musim ke-5 tahun 2019 Stephanie Horison yang dengan yakin membuka bisnis kuliner jajanan tradisional sebagai display utamanya.
Mengandalkan keahlian dan predikatnya sebagai MasterChef, wanita dengan sapaan Chef Fani itu mengupgrade cilok yang dikenal sebagai jajanan jalanan menjadi makanan premium.
Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Akan Luncurkan Koin Kripto dalam Leslar Metaverse
Bumbu racikan khusus untuk saus dan pada Cilok Netizen sebagai nama mereknya semakin menebalkan predikat Fani sebagai MasterChef yang memang biasa mengolah makanan tradisional maupun internasional.
Ia menuturkan, nama Cilok Netizen sendiri didapat memang dari para warganet yang kerap memberi atensi positif pada olahan ciloknya ketika ditampilkan di media sosial.
"Cilok Netizen karena request followers. Karena pernah viral berkali-kali bikin cilok akhirnya banyak yang request buat dibikinin. Sempat dibikinin dan dikirimin juga akhirnya pada kebingungan kalau mau makan lagi gimana. Akhirnya direachout dari Seblak-blakan, gimana kalo dibikin menu supaya bisa dijual," ungkap Fani.
Baca Juga: CEO PRMN Jelaskan Konsep Ekonomi Kolaboratif, Gibran Tegaskan Dukungan
Ia juga menuturkan cilok buatannya ini berdasarkan fenomena ketika Jakarta beberapa waktu lalu mengalami gempa bumi yang dirinya tengah membuat konten cilok tanpa menghiraukan kejadian tersebut.
"Orang-orang pada lari saya masih di atas bikin cilok engga bisa ninggalin cilok. Nah dari situ juga pada viral jadi netizen minta 'udah jual aja, jual aja'. Akhirnya ya udah kebetulan Seblak-blakan reach out saya, jadilah berkolaborasi," ucap Fani.
Sementara Seblak-blakan sendiri juga merupakan UMKM dengan segmen jajanan tradisional yang sudah lebih dulu berdiri dan memiliki beberapa cabang di beberapa kota di Tanah Air.
Baca Juga: Cuan! UMKM Diproyeksikan Untung Rp500 Miliar dari MotoGP
Deo Nathanael pemilik usaha mengatakan dalam usaha ini ia mengkreasikan seblak sebagai jajanan tradisional dengan memberi varian rasa dari internasional seperti rasa Korea, Jepang, dan Amerika.
"Selain menu seblak original yang identik dengan mie, kami juga menghadirkan rasa internasional seperti ada rasa dari Korea, dari Jepang, rasa dari Thailand dan rasa dari Amerika," ujarnya.
Menyoal seblak menjadi pilihan usahanya, Deo menyampaikan bahwa ia ingin semua kalangan bisa menikmati jajanan tradisional yang biasa dijajakan di pinggir jalan ini.
Baca Juga: Toko Kripto ASIX Dilarang, Anang Hermansyah: Proses Daftar ke Bappebti
"Menu yang di pinggir jalan ini kita buat untuk market kelas A-B bisa menikmati juga dengan contohnya packaging kita buat rapih. Terlebih masa pandemi ini, kita juga menjaga keamanan dan kesehatan seperti sendok yang kita sterilkan," kata Deo.
"Saya mau semua masyarakat Indonesia merasakan seblak dan cilok ini. Karena mungkin mereka tahu tetapi belum pernah mencoba. Jadi harapan saya makanan tradisional yang ada pada satu daerah bisa dirasakan juga di daerah lainnya," pungkasnya.
Bahkan tidak hanya untuk Indonesia, Deo berharap makanan Nusantara bisa menjadi mendunia tentunya dengan bantuan dan dukungan pemerintah serta pihak terkait lainnya.***
