Warga Keberatan Beli Minyak Goreng Pakai Aplikasi PeduliLindungi

- 30 Juni 2022, 16:51 WIB
Ilustrasi Dalam rangka menjaga pasokan, pemerintah menyediakan minyak goreng curah dengan menyediakan 300 ribu ton setiap bulan sehingga harganya turun.
Ilustrasi Dalam rangka menjaga pasokan, pemerintah menyediakan minyak goreng curah dengan menyediakan 300 ribu ton setiap bulan sehingga harganya turun. /pikiran-rakyat.com

ARAHKATA - Pemerintah berencana mensyaratkan warga yang akan memebeli minyak goreng curah gunakan aplikasi.

Warga merasa sangat terbebani jika akan membeli minyak goreng wajib menggunakan aplikasi yang terdapat pada gawai.

Seorang pedagang sembako di Pasar Mandiri, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ida (37) menyampaikan para konsumen kesulitan membeli minyak goreng curah karena pemerintah menerapkan aplikasi "PeduliLindungi".

Baca Juga: Ribuan Outlet UMKM di Bandara Siap Go Digital Bersama Olsera dan AP II

“Ribet banget (pakai aplikasi) kalo di Jakarta,” tutur Ida di Pasar Mandiri, Jakarta Utara, dilansir ANTARA, Rabu, 30 Juni 2022.

Ida mengatakan mendapatkan minyak goreng curah subsidi dalam bentuk jeriken yang ditawari oleh retail Indomarco dengan harga jual Rp14.000 ribu hingga Rp15.500 per kilogram.

Per hari, Ida mendapatkan sekitar lima hingga sepuluh jeriken minyak goreng per hari.

Baca Juga: Aplikasi MyPertamina Bakal Jadi Syarat Membeli BBM Bersubsidi

Menurut Ida, satu orang hanya diperbolehkan membeli 10 liter minyak goreng curah per hari.

Saat ini, pembeli di warungnya dapat membeli minyak goreng curah dengan menunjukkan KTP, kemudian memotret NIK pembeli sebagai laporan kepada Indomarco.

Saat memotret NIK, Ida menyampaikan juga merasa keberatan, sebab gawai yang dimilikinya tidak begitu memadai, sehingga terkendala dalam mengambil gambar.

Baca Juga: Hari Pelaut Sedunia 2022: Momentum yang Tepat Bagi Lahirnya UU Pelaut

Senada dengan Ida, seorang pembeli Andy (42) mengaku merasa kesulitan jika nantinya membeli minyak goreng curah dengan aplikasi PeduliLindungi.

Sebab gawai yang dimilikinya terkadang bermasalah.

Andy pun turut mengakui pembelian minyak goreng curah di pasar dengan KTP sudah membuatnya gelisah, karena takut disalahgunakan.

Baca Juga: Simak Yuk, Camilan Happy Booster yang Jadi Favorit Gen Z!

“Kan kita nggak ada yang tahu (NIK KTP) diapain,” ujarnya

Pun demikian Ida dan Andy berharap ke depannya penjualan minyak goreng curah tak perlu lagi menggunakan KTP ataupun aplikasi PeduliLindungi.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x