Chief Commercial Officer PT SiCepat Ekspress, Imam Sedayu membenarkan bahwa UMKM menjadi backbone bagi perusahaan di sektor logistik ini.
Besarnya jumlah penduduk Indonesia menjadi market yang menjanjikan bagi UMKM. Tak heran jika layanan antar paket yang dikelola oleh SiCepat meningkat drastis mencapai 1 juta paket per hari yang harus dilayani.
Baca Juga: Menparekraf: Perppu Cipta Kerja Ciptakan Investor dan Lapangan Kerja
Lonjakan trafik layanan SiCepat ini ditopang oleh meningkatnya jumlah UMKM yang go digital.
Pada 2022 jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital mencapai 20,76 juta unit atau naik 26,6 persen dibandingkan tahun 2021 sebanyak 16,4 juta unit.
"Bayangkan bonus demografi ini kalau nanti kita bisa manfaatkan dengan mendorong kaum milenial menjadi pengusaha dengan tingkat pengetahuan teknologi mereka sudah tinggi maka akan luar biasa. Kita harap ini akan terjadi di Indonesia," ungkap Imam.
Baca Juga: Kemenkumham Siapkan 1.000 Paspor Bagi Pemohon pada Acara Car Free Day
Untuk mendukung program UMKM naik kelas SiCepat telah melahirkan beberapa layanan khusus yang pro terhadap UMKM.
Seperti Sanubari (Siap Bangkit Untuk Negeri) yaitu layanan khusus yang menyediakan layanan kurasi, pengembangan hingga inkubasi terhadap produk UMKM.
Dari layanan ini diharapkan UMKM binaannya bisa berkembang menjadi besar dan bisa mendorong penciptaan lapangan kerja.