Network
Baca Juga: Kembali Dibuka Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48
"Kita saat ini telah membentuk satu ekosistem dimana semua pihak bisa terlibat dalam upaya mendorong UMKM itu naik kelas. Kita ada coaching clinic, inkubasi bisnis menggandeng akademisi. Jadi tidak hanya pelatihan kemudian ditinggal begitu saja," lanjutnya.
Di tempat yang sama Koordinator Bidang Kependudukan, Direktorat Kependudukan dan Jaminan Sosial Bappenas, Hariyadi Sabar menuturkan bahwa bonus demografi Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Diantaranya adalah kualitas SDM Indonesia masih masih rendah.
Kemudian angka pengangguran yang semakin lebar dan tidak sepadan dengan jumlah lapangan kerja.
Baca Juga: Harmonisasi Alam di Taman Kehati Pabrik AQUA Babakanpari, Sukabumi
"Bonus demografi ini bersifat dinamis dan dapat dioptimalkan apabila ada kebijakan yang tepat. Tanpa ada peningkatan produktivitas dan kebijakan relevan, manfaat dari bonus demografi akan segera berakhir," ucap Hariyadi Sabar.
Oleh sebab itu untuk memanfaatkan momentum ini, Hariyadi menekankan pentingnya mengimplementasikan program empower, educate dan employ (3E Framework).
Semua pihak perlu fokus untuk memberikan hak dan kesempatan kepada usia kerja bergabung ke dalam ekosistem yang lebih produktif. Mereka juga perlu dibina agar menjadi tenaga kerja yang siap guna dan produktif.
Baca Juga: Koalisi Rakyat Tegas Menolak Privatisasi BUMN, Desak Pemerintah Batalklan IPO PGE
"Di sisi lain juga perlu upaya bersama untuk lebih banyak menciptakan kesempatan kerja yang berkualitas salah satunya melalui program UMKM naik kelas," lanjutnya.
