Limbah Galon Sekali Pakai Timbulkan Banyak Masalah Baru

- 8 Juli 2023, 07:58 WIB
Ilustrasi Limbah Galon Sekali Pakai Timbulkan Masalah Baru
Ilustrasi Limbah Galon Sekali Pakai Timbulkan Masalah Baru /Wijaya/ARAHKATA

Margaretha berharap agar masyarakat Labuan Bajo bisa lebih bijak dalam menggunakan kemasan dan stop menggunakan kemasan sekali pakai.

“Bahkan dipakai untuk air minum mereka. Selain itu juga untuk menampung hasil produk minyak olahan, seperti misalnya minyak kelapa murni. Minyak kelapa murni itu dimasukkan di galon-galon besar itu. Ini yang menjadi keresahan kita juga. Edukasi untuk pengusaha rumahan karena mereka menggunakan galon sekali pakai itu untuk air minum mereka, hasil produk mereka, ini menyedihkan untuk saya,” ujarnya, dikutip ArahKata.com.

Baca Juga: Donald Trump Tuduh Joe Biden dan Putranya Pakai Kokain di Gedung Putih

Sebelumnya, Ujang Solihin Sidik atau yang biasa dipanggil Uso, Kasubdit Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Mengatakan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai dinilai telah salah menafsirkan Permen LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah, khususnya yang terkait dengan ketentuan ukuran kemasan yang diwajibkan minimal 1 liter.

Terbukti, ukuran galon sekali pakai ini telah menjadi persoalan di masyarakat untuk mengelola sampahnya.

Baca Juga: Buka Papua Street Carnival, Presiden Yakini Anak Muda Papua Mampu Lakukan Lompatan Besar

“Itu sebetulnya bukan arahan untuk membuat kemasan segede-gede gaban. Itu keliru membacanya. Ukuran minimal itu untuk menghindari kemasan yang terlalu kecil sehingga sulit untuk dikumpulkan. Tapi bukan artinya membuat kemasan segede-gede gaban. Ini sudah menjadi fakta di lapangan. Saya pun menemukan dekat rumah saya sendiri galon-galon yang sekali pakai itu akhirnya diisi lagi dengan air dan dijejeri untuk jagai taman di rumah,” tuturnya.

Bukan hanya itu, menurut pengakuan Uso, dia juga melihat bekas galon-galon sekali pakai itu akhirnya diisi air untuk menjaga tempat parkir di kampus Universitas Indonesia (UI).

“Ini jelas sangat keliru dan kami sedang approach ke produsen supaya mereka bertanggung jawab dengan kondisi ini,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x