Cerita Survivor Kanker Paru, Lawan Penyakit dengan Pertahanan Sel Imun

27 Februari 2021, 17:11 WIB
Para survivor kanker paru /Arahkata /

ARAHKATA - Hari Kanker Paru jatuh pada 4 Februari 2021. Meski telah lewat, bulan ini dianggap sebagai momen kampanye membangun kesadaran terhadap bahayanya kanker paru di dunia. Juga mengenal pengobatan kanker paru. Biasanya, masyarakat awam hanya mengetahui kemoterapi sebagai pengobatan untuk kanker.

Salah satu pengobatan yang dilakukan untuk kanker paru yaitu imunterapi. Sistem kerja dari pengobatan imunoterapi ini adalah langsung menyasar atau menghambat pertemuan sel imun yang kerap dimanfaatkan oleh sel kanker untuk menghindari serangan dari sistem imun atau daya tahan tubuh.

Dengan begitu, sistem kekebalan pada penderita kanker akan jauh lebih aktif untuk melawan sel kanker tersebut. Imunoterapi diharapkan dapat menjawab kebutuhan penyintas dan dapat menekan laju pertumbuhan angka beban kanker paru.

Baca Juga: Miris, Kanker Paru di Indonesia Meningkat

Mewakili Pokja Onkologi Toraks Perhimpunan Dokter Paru Indonesia dalam diskusi ini, Dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P(K), hadir fakam acara virtual “Bersahabat dengan Kanker Paru: Kumpulan Kisah Inspirasi Penyintas Kanker Paru,," baru-baru ini.

Dia menjelaskan tata cara penanganan pasien kanker paru telah tersedia di Indonesia dengan mengikuti panduan tatalaksana Kanker Paru dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sesuai dengan pedoman internasional, termasuk pembedahan, kemoterapi, terapi target dan imunoterapi.

"Terobosan dalam penanganan kanker paru terus berkembang dan tersedia di Indonesia dapat meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup penderita kanker paru di Indonesia," jelasnya.

"Peningkatan kualitas hidup penyintas kanker paru tidak terlepas dari kemudahan akses mendapatkan akses dari tahap diagnosis, terapi dan tatalaksana paliatifnya,” tambah Dr. Sita.

Baca Juga: Muslim di Indonesia Terbesar di Dunia, Modest Fashion Project Digelar

Acara ini  juga didukung dan dihadiri oleh dr. Cut Putri Arianie, MHKes, Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam kesempatan tersebut dia menyebut dukungannya terhadap kegiatan edukasi tersebut.

“Kegiatan ini sejalan upaya pemerintah untuk menekan prevalensi kanker paru di Indonesia. Untuk pencegahan dan pengendalian kanker paru di Indonesia,  pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk penyuluhan dan promosi kesehatan," ungkapnya.

Dalam rangka mengoptimalkan upaya pencegahan dan pengendalian kanker di Indonesia, perlu komitmen dan kolaborasi oleh semua pihak baik pemerintah, organisasi profesi, swasta, masyarakat dan media berperan dalam pencegahan dan pengendalian kanker. Segala upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kanker paru sesuai dengan ketentuan, didukung oleh Kemenkes.

Prof.dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P-K.Onk, Ketua Pokja Kanker Paru PDPI mengungkapkan, “Dalam memperingati hari kanker sedunia ini, kita kembali dingatkan bahwa kematian akibat kanker paru baik di Indonesia maupun di dunia menempati urutan pertama di antara semua jenis kanker. Banyak gejala yang mengarah pada kanker paru tetapi sayangnya gejala yang muncul adakalanya terabaikan sehingga penyintas kanker paru terdiagnosis pada stadium lanjut.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler