Mengapa Buah Kurma Baik Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa?

30 Maret 2021, 06:00 WIB
Buah Kurma /Foto: Freepix

ARAHKATA - Ramadhan hampir tiba, buah kurma sudah tersebar dimana-mana. Yup, buah lonjong berwarna coklat ini merupakan salah satu hidangan yang akrab dengan puasa Ramadhan.

Buah kurma kaya nutrisi. Secara umum, kandungan utama dari buah ini adalah karbohidrat sederhana (terutama gula, seperti sukrosa dan fruktosa). Hampir 70 persen persen dari kurma terdiri dari karbohidrat.

Buah yang juga sering disebut sebagai buah nabi ini juga memiliki berbagai macam jenis. Misalnya kurma barhi, deglet noor, halawy, khadrawy, medjool, dan thoory.

Baca Juga: Fenomena Supermoon Maret 2021, Bulan Penuh Sinar Terang

Buah ini sangat bagus untuk berbuka puasa, karena kandungan fruktosa dan dekstrosanya dapat dengan cepat menambah energi. Serta merupakan sumber serat makanan yang tinggi.

Buah kurma dapat menjadi pilihan alami dalam memelihara mukosa lambung ketika menjalankan ibadah puasa. Kurma memiliki sifat antiradang dan protektif, sehingga menjaga lambung tetap sehat selama Ramadhan.

Kurma merupakan makanan manis dengan sumber gula alami yang dapat menjaga gula darah tetap stabil. Kandungan gula ditambah dengan serat yang tinggi di dalam kurma bermanfaat untuk mencegah kadar gula darah melonjak terlalu tinggi setelah makan.

Selain mengontrol gula darah, kurma juga menjaga keasaman di dalam darah. Kurma mengandung garam alkali yang dapat menyeimbangkan atau menyesuaikan keasaman darah yang dihasilkan dari asupan daging dan karbohidrat yang berlebihan saat berbuka puasa.

Kadar asam yang tinggi di dalam darah berisiko meningkatkan penyakit asam urat, batu ginjal, dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Dawet Jabung Warisan Minuman Tradisional dari Ponorogo, Cocok untuk Menu Ramadhan

Buah kurma banyak mengandung vitamin A dan vitamin B2 jenis riboflavin. Buah ini juga mengandung zat besi, vitamin B, asam nikotinat, tiamin, niasin, kalium, potasium, magnesium, kalsium, dan serat dalam jumlah memadai.

Kandungan serat tinggi yang dimiliki kurma sangat baik untuk kesehatan pencernaan tubuh. Bahkan kurma bisa menjadi obat alami untuk mengatasi sembelit atau susah buang air besar.

Tetapi ternyata tidak semua jenis kurma baik untuk dikonsumsi. Jenis terbaik tentu adalah kurma yang masih segar dan bukan manisan kurma.

Saat ini ada banyak varian manisan kurma yang beredar di pasaran. Manisan kurma ini tidak baik apabila dikonsumsi berlebihan karena mengandung gula tambahan sebagai pengawet alami.

Sebaiknya makan kurma secukupnya, disunahkan konsumsi dalam jumlah ganjil, dan lebih afdol sebanyak 7 buah.

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa makan 7 korma di pagi hari setiap hari, maka pada hari itu, dia tidak akan terkena racun dan sihir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Kenali Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Berbuka puasa dengan kurma dan air putih juga disebut lebih baik ketimbang langsung makan makanan dan minuman berat.

Saat diisi dengan makanan dan minuman berat, pencernaan butuh waktu tiga jam untuk mengatasi lonjakan gula. Akibatnya badan jadi lemas.

Jika berbuka puasa dengan kurma dan air putih, maka kandungan gula dalam kurma cepat diserap tubuh untuk menghasilkan energi.***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler