ARAHKATA - Kasus COVID-19 varian Omicron semakin melonjak di beberapa negara. Indonesia menjadi salah satu negara yang habis-habisan melawan Omicron.
Namun, gejala yang ditimbulkan pasien Omicron ini dikatakan lebih ringan dibanding varian sebelumnya. Walau begitu, pasien Omicron tak boleh meremehkan virus ini.
Ada beberapa hal yang biasanya harus dilakukan pasien Omicron, salah satunya menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Baca Juga: Simak! Begini Syarat Sembuh Pasien Omicron yang Isoman di Rumah
Banyak yang bisa dilakukan pasien isoman di rumah, seperti mengkonsumsi makanan bergizi, berjemur, berolahraga, dan menjaga kesehatan tubuh.
Hal ini dianjurkan untuk dilakukan agar penyembuhan dari COVID-19 termasuk Omicron berjalan lebih efektif.
Tidak semua pasien yang bisa menjalani isoman, hanya pasien yang bergejala ringan atau tanpa gejala yang diperbolehkan melakukan isoman.
Baca Juga: 5 Teh Ini Bisa Redakan Gejala Omicron, Batuk dan Sakit Tenggorokan Menurut Pakar
Untuk pasien yang bergejala sedang hingga berat harus dirawat di rumah sakit.
"Ya jadi sebetulnya di manajemen klinisnya Kemenkes dan di buku organisasi profesi itu dikatakan bahwa yang perlu perawatan di rumah sakit adalah pasien yang bila dilakukan evaluasi masuk ke kriteria derajat sedang, berat, dan seterusnya ya, itu yang perlu perawatan di rumah sakit. Tetapi kalau tanpa gejala dan ringan-ringan saja dan tidak ada komorbid boleh isolasi mandiri di rumah maupun isolasi terpusat di fasilitas pemerintah," tutur dr Erlina Burhan, SpP(K), dokter spesialis paru senior dari Rumah Sakit Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, dikutip Arahkata Jumat 25 Februari 2022.
Lalu apa saja sih pantangan saat pasien Omicron sedang isoman di rumah?
- Merokok
- Mengkonsumsi alkohol
- Begadang, diusahakan menjaga tidur 7-8 jam per hari
- Stres
Baca Juga: Catat! Ini Perbedaan Gejala Omicron yang Sudah dan Belum Vaksinasi
Beberapa pantangan ini akan berdampak pada isoman sehingga proses penyembuhan menjadi lebih lama.
Erlina juga menyebutkan, pasien yang menjalani isoman harus bisa menjadikan masa isoman lebih sehat dan produktif.
"Untuk yang merokok, jangan merokok, jangan konsumsi alkohol. Dan jangan mentang-mentang isolasi mandiri lalu begadang, nonton Netflix atau yang lain-lain. Jadi, tetap waktu tidur 7-8 jam per hari. Dan jangan juga stres, ya ini saya selalu mengatakan jadikanlah isolasi mandiri ini sebagai 'me time' kita. Jadi, apa-apa yang tidak bisa kita lakukan karena sibuk kerja, nah ini punya waktu 10 hari untuk melakukan membaca, menulis puisi, dan lain-lainnya. Pokoknya lakukan hal-hal yang positif dan produktif," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Lho, Manfaat Jahe Merah Terhadap Gejala COVID-19
"Jadi pemikiran yang tidak stres dan happy itu akan juga mungkin bisa mempercepat kesembuhan Anda. Jadi, positif thinking dan happy ya," sambungnya lagi.***