5 Tips Mendidik Anak Bertanggung Jawab, Parents Wajib Tahu!

18 April 2022, 15:06 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak. /Pixabay

 

ARAHKATA - Anak-anak sudah memiliki tanggung jawab atas dirinya sendiri masing-masing sesuai usianya.

Tantangan bagi orang tua adalah mendidik anak agar bertanggung jawab pada tugasnya dan keputusannya.

Tanggung jawab anak seringkali ditoleransi dengan alasan karena anak masih kecil atau belum cukup umur.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Cara Atur Keuangan Jelang Lebaran

Padahal, anak yang mampu tanggung jawab adalah aset sikap yang sangat penting dan akan berperan di masa depannya.

Orang tua tidak mungkin terus menerus melakukan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab anak.

Dikhawatirkan jika kondisi tersebut dianggap wajar dan didiamkan, anak justru menjadi lengah terhadap tanggung jawabnya dan tidak bisa mandiri.

Baca Juga: Duh, 4 Zodiak Ini Bakal Gagal Raih Keberuntungan Tahun Ini

Berikut ini Arahkata kutip tips bagi orang tua untuk menumbuhkan sikap bertanggung jawab pada anak dari sumber buku Ide-ide Kreatif Mendidik Anak bagi Orang tua Sibuk pada Senin, 18 April 2022.

1. Memberikan kepercayaan

Orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan tugas sesuai kemampuan.

Baca Juga: Cara Anak Muda Jaksel Isi Ramadhan, Hadirkan Ustadz Attaki

Ada kesepakatan antara orang tua dan anak tentang hal-hal apa saja yang menjadi tugas anak.

Selama melakukan tugasnya, diharapkan orang tua tidak memberikan intervensi apapun.

Kalaupun ada langkah yang keliru, diharapkan orang tua mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir tentang kekeliruannya.

Anak akan merasa lebih dihargai dengan pekerjaannya dibandingkan langsung kita koreksi.

Baca Juga: Lima Kebiasaan Ini Indonesia Banget di Luar Negeri

Anak mungkin akan berpikir kita terlalu mengkritik dan terlalu banyak tuntutan untuk pekerjaan yang sempurna. Ini akan membuat anak menghindari tugasnya.

2. Berikan pekerjaan sesuai kemampuan, kondisi, dan suasana hati.

Membagi pekerjaan kepada anak dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih pekerjaan apa yang dia senangi akan membuat kesadaran bertugas tumbuh tanpa dipaksa.

Baca Juga: Catat! Ini Bacaan Lengkap Doa Qunut Witir Ramadhan

Ia akan menyadari apa yang menjadi tugasnya adalah pilihannya dan berusaha menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia dapat mengukur kemampuan dan kondisinya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Hindari memberikan daftar pekerjaan yang terlalu banyak karena akan membebani anak.

Baca Juga: Simak Bund! Ini Hukum Mengunyahkan Makanan untuk Bayi Saat Puasa

3. Andalkan anak untuk memecahkan masalahnya
Orang tua boleh mendengarkan masalah anak terkait kesulitannya menyelesaikan pekerjaan, tetapi jangan langsung memberikan solusi.

Rangsang anak untuk mencari tahu akar masalahnya, kemudian, pancing anak untuk mengemukakan solusinya.

Berikan bantuan sesuai kebutuhan, hanya jika anak sudah sangat memerlukan bantuan orang tua.

Baca Juga: Diduga Keracunan Salmonella dari Kinder Joy, Anak Laki-Laki Ini Hampir Koma

4. Jangan terjebak menyelesaikan tugas anak
Ketika anak menglami kesulitan, jangan buru-buru untuk membantu. Berilah anak waktu untuk menyelesaikan meskipun lebih memakan waktu lama.

Hal ini lebih baik bagi anak untuk mengetahui cara efektif untuk menyelesaikan tugasnya.

Anak akan banyak belajar memecahkan masalah. Orang tua yang buru-buru membantu anak, akan membuat anak kehilangan kesempatan untuk belajar memecahkan masalah.

Baca Juga: Simak! 3 Persiapan dalam Melakukan Perjalanan Mudik

Kondisi tersebut akan melemahkan kemampuan anak. Sehingga jika menemukan masalah yang sama, anak tidak akan mampu menyelesaikan tugasnya secara tuntas.

5. Berikan latihan mengelola keuangan sendiri
Salah satu contoh untuk menanamkan nilai tanggung jawab kepada anak adalah menerima kesempatan kepadanya untuk mengatur keuangannya.

Berikan uang saku yang cukup, kemudian, berikan contoh untuk menabung jika anak menginginkan sesuatu.

Baca Juga: Jika Punya 4 Hal Ini, Kamu Tidak Akan Takut Kehilangan Dunia

Memberikan upah karena tuntas terhadap pekerjaan anak yang dilakukan sesekali kepada anak diperbolehkan.

Selanjutnya, biarkan anak yang memutuskan bagaimana dia akan menggunakan uang tersebut.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Kreatif Mendidik Anak bagi Orang tua Sibuk

Tags

Terkini

Terpopuler