ARAHKATA - Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan tanggal 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 3 April 2022.
Sementara, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia Muhammadiyah justru sudah menjalani puasa terlebih dahulu pada satu hari sebelumnya.
Kondisi seperti ini memang sering terjadi perbedaan penentuan titik koordinat arah bulan sabit antara Muhammadiyah dan pemerintah.
Baca Juga: Awas! Kelebihan Nutrisi Saat Puasa Ramadhan Bisa Berakibat Begini
Seperti diketahui Ustaz Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya Bekal Ramadhan menjelaskan untuk menentukan awal Ramadhan, ulama menetapkan dengan dua cara yakni dengan metode Rukyat atau biasa dengan sebutan yang lebih lengkap rukyatul Hilal.
Cara kerja rukyatul Hilal dilengkapi bilangan Sya’ban menjadi 30 hari. Metode Rukyat berarti melihat dengan mata, dan hilal yang berarti bulan sabit.
Disebut bulan sabit karena yang dilihat adalah keberadaan bulan di awal yang bentuknya masih sabit, belum terlihat bulat dari bumi.
Penentuan awal bulan Ramadhan adalah jika hilal sudah terlihat di tanggal 29 Sya’ban, sesaat setelah terbenamnya matahari. Melakukan rukyatul hilal adalah cara yang disyariatkan di dalam agama dan diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Sahkah Puasa Jika Mandi Junub Setelah Adzan Subuh Saat Ramadhan? Ini Jawabannya
Sementara cara kedua melalui Ikmal Ikmal atau istikmal adalah menggenapkan hitungan bulan menjadi 30 hari, pada saat hilal tidak nampak di tanggal 29 Sya’ban itu. Ini diambil jika memang kondisi langit ketika itu tidak memungkinkan untuk kita melihat hilal.