Cara Jitu Tekan Lonjakan Kolesterol di Momen Lebaran, Gegah Risiko Serangan Jantung

5 Mei 2022, 07:59 WIB
Tips Mencegah dan Menurunkan Kolesterol di Momen Lebaran Idul Fitri, Lakukan 5 Hal Berikut Ini /pixabay/

ARAHKATA - Lebaran kata lain dari Hari Raya Idulfitri menjadi momentum paling membahagiakan, dan seringkali dirayakan masyarakat Indonesia dengan berbagai hidangan lezat khas.

Lebaran dengan hidangan khas itu ternyata membuat kolesterol melonjak, jika khilaf dan kurang waspada menjaga asupan, apalagi setelah berpuasa sebulan penuh.

Padahal jika kolesterol melonjak, pastinya momen yang biasa dimanfaatkan untuk silaturahmi ini bakal ikut terganggu, bahkan berisiko menimbulkan serangan jantung atau strok.

Baca Juga: Jokowi: Defend ID Momentum Transformasi Ekosistem Industri Pertahanan Nasional

Saat ini, banyak cara bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kolesterol di hari kemenangan ini.

Mulai dari mengatur pola makan selama Lebaran, memperbanyak minum air putih, menyempatkan diri berolahraga, hingga berhenti merokok.

Dokter spesialis gizi klinis RS Siloam Kebon Jeruk, Sheena R Angelia, M Gizi, SpGK, mengakui sejumlah hidangan yang biasa disajikan di hari lebaran memang bisa memicu lonjakan kolesterol.

Baca Juga: Elon Musk Pastikan Pengguna Twitter Wajib Bayar

“Konsumsi makanan tinggi kolesterol, contohnya daging berlemak, jeroan, dan makanan tinggi lemak jenuh, seperti kue kering, cake, hidangan bersantan dan digoreng memang bisa memicu lonjakan kolesterol. Apalagi jika selama berpuasa, kita juga cenderung berbuka dengan menu yang rendah nilai nutrisinya, tinggi gula dan lemak, diikuti dengan penurunan aktivitas fisik," kata dr Sheena dalam keterangannya, dilansir Medical Daily dikutip ArahKata.com, Kamis 5 Mei 2022.

Hal-hal semacam ini dapat menyebabkan timbulnya dislipidemia, yang mendukung terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan strok.

Pencegahan lonjakan kolesterol ini dapat dibantu dengan mengonsumsi plant stanol ester secara rutin,” jelas dr Sheena.

Baca Juga: Atasi Ketahanan Pangan Global, Kanada Tingkatkan Ekspor Gandum

“Meskipun plant stanol secara alami dapat ditemukan di sebagian besar sumber makanan nabati, jumlah dalam makanan normal sangat kecil dan bisa jadi tidak memiliki efek terapeutik. Intinya, cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan 2 gram per hari plant stanol, apabila hanya bergantung dari sumber pangan alami. Dengan berkembangnya konsep pangan fungsional, harapan baru pada plant stanol muncul ketika esterifikasi senyawa ini dapat difortifikasi ke dalam beberapa produk makanan. Oleh karena itu, suplementasi plant stanol ester dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan harian, apabila tidak tercukupi dari bahan makanan sumber,” papar dr Sheena.

Secara umum, plant stanol ini bersumber dari bahan makanan alami, maka tidak ada efek kelebihan dosis, karena bukan merupakan obat, melainkan bagian dari asupan makanan sehari-hari. Plant stanol ester juga relatif aman dan efektif dikonsumsi lansia.

Terdapat penelitian mengenai pemberian minuman susu yang diperkaya plant stanol ester, menunjukkan bahwa kondisi saluran cerna lansia berfungsi secara optimal dalam menyerap plant stanol ester, karena ketersediaan zat tersebut setelah mencapai usus cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menurunkan kolesterol bagi lansia.***

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Medical Daily

Tags

Terkini

Terpopuler