Waspada Anak Terjerat Narkoba Perkuat Peran Keluarga

19 Juni 2022, 09:09 WIB
Ilustrasi Stres Orang Stres /Miju/Pixabay

ARAHKATA - Remaja Indonesia saat ini dihantui bahaya narkoba.

Remaja berada pada usia yang sangat rawan untuk mencoba sesuatu yang baru.

Remaja sangat rentan terpengaruh sehingga butuh perlindungan ekstra.

Baca Juga: Lagi Viral di TikTok, Ini Arti Cewek Kue dan Cewek Mamba

Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo terkait kecanduan narkoba.

Vera mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam mencegah anak tergoda menggunakan narkoba.

Menurut Vera, perkembangan otak pada anak dan remaja belum sempurna, khususnya di bagian prefrontal cortex yang membantu untuk berpikir logis, mengambil keputusan, dan memilah mana yang baik dan buruk.

Baca Juga: 3 Tips Diet Capai Body Golas Ala Wendy Red Velvet, Hanya Empat Bulan!

Remaja perlu menyadari bahwa segala keputusan dan perilaku mereka lebih banyak dipengaruhi emosi.

Semua keputusan berdasarkan emosi sering berakhir tidak baik karena tanpa pertimbangan matang.

"Oleh karena itu, mereka butuh bantuan orang dewasa sebagai teman diskusi sebelum memutuskan sesuatu," kata Vera saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu, 18 Juni 2022.

Baca Juga: 4 Manfaat Air Kelapa Saat Haid, Kembalikan Hidrasi Tubuh-Redakan Rasa Nyeri!

Selain itu, menurut Vera, orang tua juga perlu memberikan pengawasan, membangun hubungan yang positif dengan anak, dan menerapkan pola pengasuhan yang baik.

Pasalnya, kata dia, selain karena faktor pergaulan yang menyimpang dan masalah perilaku di sekolah, pengawasan yang rendah dari orang tua dan pengasuhan yang kasar juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi anak mencoba menggunakan narkoba.

Menurut Vera, salah satu yang dapat dilakukan untuk membangun pola asuh yang baik adalah dengan meluangkan waktu khusus secara rutin.

Baca Juga: Wisata Keliling Bukit Manoreg Naik Mobil Antik di Kulon Progo

"Waktu khusus berdua di luar rutinitas, bergantian dengan ayah dan ibu. 10-15 menit sehari atau 2-3 kali seminggu tiap anak untuk melakukan aktivitas santai dan menyenangkan. Dengan ini, anak akan lebih leluasa mengekspresikan diri, merasa diterima, dan dihargai," ujar Vera.

Senada dengan Vera, psikolog lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto juga mengatakan orang tua perlu mencurahkan perhatian untuk mendidik anak-anaknya sehingga dapat membentuk kepribadian yang baik bagi si anak.

"Oleh karena itu, orang tua sangat berperan untuk selalu dekat dengan anaknya, memberi pengawasan dan pengendalian yang wajar. Kemudian mendorong anak agar dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk, pantas dan tidak pantas," kata Kasandra.

Baca Juga: Dewan Pers Apresiasi Upaya Pejabat Dorong Profesionalime Insan Pers

"Ibu dan ayah juga harus menghindari perbuatan dan perlakuan buruk serta keliru di hadapan anak-anaknya. Lalu menasihati anak jika melakukan kesalahan dan tunjukkan mereka ke arah yang benar," lanjutnya.

Di samping itu, menurut Kasandra, orang tua juga dapat memberikan motivasi kepada anak dalam bentuk mengarahkan mereka pada kegiatan positif. Misalnya, menggiring anak untuk mengikuti program khusus untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, dan hobi mereka.

Jika anak sudah terlanjur mengonsumsi atau bahkan kecanduan narkoba, Vera mendorong orang tua untuk segera mencari bantuan untuk menyelamatkan mereka serta mengevaluasi diri dan pola pengasuhan.

Baca Juga: Miris Puluhan Pekerja Damri Logistik Belum Gajian 14 Bulan

"Beri anak kesempatan kedua dan kesekian. Kemudian cegah relapse (kekambuhan) dengan memberikan dukungan positif dan pendampingan," pungkas Vera.

Sehingga, peran orang dewasa sangat dibutuhkan untuk mengontrol perilaku mereka.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler