Hati-hati Anak Bisa Jadi Psikopat Jika Lihat KDRT di Rumah

- 30 Desember 2020, 10:58 WIB
Ilustrasi Anak Trauma
Ilustrasi Anak Trauma /Pixabay

Meskipun istilah “psikopat” kerap disalahgunakan oleh orang awam untuk menggambarkan seseorang yang brutal atau kejam, dalam psikologi, psikopat memiliki arti tertentu.

Baca Juga: Nissa Sabyan Raih Predikat Artis Nasyid Pilihan Nusantara di Malaysia

Ciri khas psikopat mencakup mendewakan diri sendiri dan menganggap orang lain lemah, licik dan manipulatif, kurangnya empati, kecenderungan melakukan tindak kejahatan, dan kecenderungan untuk memperlakukan orang lain dengan kasar atau dengan ketidakpedulian.

Para peneliti memilih untuk mempelajari tahanan penjara karena karakteristik psikopati jauh lebih umum muncul di populasi ini dibandingkan dengan populasi masyarakat umum, kata penulis utama studi Monika Dargis, kandidat doktor dalam psikologi klinis di University of Wisconsin-Madison, dilansir dari Live Science. Hasil penelitian menemukan sekitar 40 persen tahanan ini sebagai orang psikopat.

Dari hasil ini pulalah periset kemudian menyimpulkan bahwa kelompok tahanan yang pernah menjadi saksi KDRT antar orang tuanya atau menyaksikan saudara kandungnya disiksa di rumah selama masa kanak-kanak lebih mungkin untuk menunjukkan kualitas karakteristik psikopati yang lebih tinggi daripada tahanan yang tidak menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga di masa kecilnya.

Baca Juga: Gratis ! Super Junior,NCT, Exo , Shinee dkk Bakal Hibur Kpop Mania di Konser Daring Tahun Baru

Mekanisme yang tepat di balik potensi koneksi ini masih tidak jelas. Namun, ada kemungkinan bahwa anak-anak yang mengamati perilaku manipulatif dan pemaksaan yang ditunjukkan oleh pelaku kekerasan dalam rumah tangga pada akhirnya ikut mengembangkan perilaku ini juga. Di sisi lain, anak-anak ini mungkin juga belajar untuk memanipulasi dan berbohong untuk menghindari menjadi korban kekerasan oleh pelaku kekerasan, ungkap Dargis.

Dengan kata lain, anak-anak ini mengembangkan perilaku psikopat untuk menghindari menjadi sasaran kekerasan yang telah memengaruhi anggota keluarga mereka yang lain.

Penelitian di atas menunjukkan bahwa kaitan antara menjadi saksi hidup dari kasus KDRT di masa kecil dan peningkatan risiko mengembangkan sifat psikopati tidak bisa dielakkan. Tapi hasil temuan tersebut tidak membuktikan bahwa menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga di masa kecil merupakan penyebab psikopat.

Baca Juga: Dilangkahi Sang Adik, Ekspresi Via Vallen Jadi Pembicaraan

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x