Waspada Lemak dan Kolesterol Bisa Mampir ke Tubuh si Kurus

- 18 Maret 2021, 05:49 WIB
ilustrasi kurus.
ilustrasi kurus. /pixabay/mohamed Hassan

ARAHKATA - Gemuk sering dianggap banyak penyakit. Namun orang bertubuh kurus pun bisa berpotensi memiliki kolesterol tinggi. Itu sebabnya, tanpa perlu melihat ukuran berat badan, masyarakat disarankan untuk melakukan pola hidup sehat, dan medical check-up terutama mereka yang sudah berusia di atas 25 tahun.

Manager Medical Underwriter Sequis dr Fridolin Seto Pandu kepada arahkata.com, Rabu 17 Maret 2021, menjelaskan, "dengan Medical check-up, kita dapat mengetahui kadar lemak pada tubuh, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Trigliserida, dan kadar kolesterol total (akumulasi ketiga jenis kolesterol)."

“Tubuh gemuk atau kurus tidak bisa dijadikan patokan bebas dari kolesterol karena apa yang kerap disebut kolesterol tinggi adalah ketidakseimbangan antara kolesterol baik dan kolesterol jahat. Penyakit ini disebut dislipidemia dan lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat,” jelasnya.

Baca Juga: Super Junior Muncul di Kemenkes RI Sampaikan Pesan Ini!

Dislipidemia atau kelainan metabolisme lemak ditandai dengan peningkatan atau penurunan jenis lemak dalam plasma darah. Kelainan jenis lemak yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, Trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol HDL.

Sayangnya, hal ini sering tidak menunjukan gejala, terlebih bila postur seseorang terlihat kurus dan proporsional sehingga lebih sulit mendeteksi dini seandainya tidak rutin melakukan pemeriksaan.

Kadar dari masing-masing lemak tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Idealnya, diperiksa dan dimonitor sekaligus kondisi kadar 3 lemak tersebut. Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan rutin setiap 5 tahun sekali. Namun, jika memiliki potensi kolesterol tinggi sebaiknya melakukan cek setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali.

“Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar lemak darah di atas normal, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan tips dan pengobatan yang tepat. Jika tidak segera ditangani akan berisiko pada terjadinya berbagai penyakit, terutama penyakit jantung koroner dan stroke,” saran dr. Fridolin.

Baca Juga: Jabar Fokus Vaksinasi Pada Lansia dan Pelayan Publik Pada Akhir Juni 2021

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x