Network
ARAHKATA – Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia melakukannya dengan bekerja. Ada yang bekerja dari pagi hingga petang, untuk mendapatkan penghasilan.
Adapula yang tidak bekerja sekeras itu, namun tetap bisa hidup dan kebutuhannya tercukupi.
Artinya disini semua orang akan tetap mendapatkan rezekinya masing-masing. Apa yang membedakan dari pernyataan diatas?
Baca Juga: Najwa Shihab Ternyata Pernah Juga Insecure, Ini Rahasia Mengatasinya!
Tentu perbedaannya terletak pada bagaimana seseorang memandang kehidupan dan ini bicara terkait kecukupan.
Disampaikan Ustadz Oemar Mita, Lc dalam akun Youtube B.A.W.A, bahwasannya yang kaya belum tentu cukup, dan yang miskin belum tentu kurang.
Cukup itu memang pada akhirnya bersifat relatif. Namun disini yang perlu kita garis bawahi yaitu, tentang bagaimana ketika kita mencari penghasilan dalam memenuhi kebutuhan hidup, kita mampu pula menghadirkan rasa syukur dalam hati.
Baca Juga: Berapa Lama Efek Kopi Agar Mata Tetap Melek? Simak Penjelasannya!
“Memaknai kehidupan itu, bukan hanya dengan bebas financial. Layaknya kaum matrealisme, bebas financial di umur 60 tahun," kata Ustad Oemar.
“Namun bagi orang yang beriman yang terpenting adalah memaknai kehidupan kita dengan kecukupan. Kita tidak akan pernah iri dan hasad pada orang lain. Kita juga tidak akan minder dengan apa yang orang lain miliki," terangnya.
