Demensia Bisa Jangkit Anak Muda, Ketahui Faktor Risiko & Pencegahannya

- 25 September 2022, 11:03 WIB
Ilustrasi penyintas Alzheimer.
Ilustrasi penyintas Alzheimer. /Pixabay/ANTARA

ARAHKATA - Sebagian besar penderita demensia berusia di atas 60 tahun, namun bukan berarti tidak dapat terdiagnosis Alzheimer sebelum berusia 60 tahun, bahkan dimulai di usia 30 tahun.

Fenomena ini biasa disebut dengan Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).

Direktur Eksekutif Alzheimer's Indonesia (ALZI) Michael Dirk R. Maitimoe mengatakan, terdapat beberapa faktor risiko dari fenomena ini.

Baca Juga: Ajak Perempuan Berani Bersuara, Ini Tips Jika Alami Pelecehan Seksual di Media Sosial Jayapura, 31 Agustus 20

"Ada yang baru berusia 30 tahunan sudah ada diagnosa demensia. Terdapat beberapa faktor, seperti faktor kesibukan, sehingga kita lupa untuk menstimulasi otak, dan otak menjadi tidak aktif dalam melakukan kegiatan keseharian," kata Michael dalam diskusi daring, Sabtu, 24 September 2022.

Selain dari keseharian yang sibuk dan lupa waktu, faktor lain yang memicu demensia di usia muda.

Mulai dari faktor medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hingga kolesterol.

Baca Juga: Sukses Digelar Tiga Hari, IIPE 2022 Beri Pengalaman Menyenangkan Bagi Pecinta Hewan

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga memegang peranan penting sebagai faktor risiko demensia.

"Beberapa gaya hidup yang dapat memicu lahirnya demensia alzheimer lebih dini antara lain kurang olahraga, kebiasaan minum alkohol, merokok, serta mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh dan gula, atau kurang bergizi bagi otak," jelas Michael.

Tak hanya itu, biasanya penderita YOAD mulai mengeluh pada usia 40-50 tahun, dan memiliki risiko faktor genetik yang kuat yang harus dibuktikan dengan pemeriksaan genetik (Familial Alzheimer's Disease/FAD).

Baca Juga: 414 Mahasiswa Bandung Positif HIV, Begini Gejala yang Kerap Muncul

Masalah demensia alzheimer pada orang muda umumnya terkait dengan faktor genetik, karena orang tua yang mengidap demensia juga bisa menurunkan penyakit tersebut pada anaknya. Namun persentase kasus demensia alzheimer pada orang muda sangat kecil, hanya di bawah satu persen orang yang mengidap alzheimer.

Berdasarkan laporan dari ALZI, penyandang termuda berusia 23 tahun berasal dari Inggris dengan diagnosa Demensia Parkinson yang juga berkaitan dengan genetik dari ibu.

Lebih lanjut, Michael membagikan sejumlah cara pencegahan demensia dalam usia muda. Hal paling sederhana adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti makan dan tidur cukup serta teratur, menghindari alkohol dan rokok, hingga mengelola stres.

Baca Juga: Starseed dan Better Life Berbagi Kasih Bersama Ratusan Penyintas Disabilitas 

"Yang bisa dilakukan adalah dengan bergaya hidup sehat. Investasikan otak kita dengan hal-hal bermakna dan menyenangkan. Stres pasti ada, tapi bagaimana kita mampu mengelola stres tersebut bisa mempengaruhi suasana hati dan pikiran kita," ujar Michael.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x