ARAHKATA – Deutsch-Indonesische Gesellschaft Hamburg e.V. (DIG-Hamburg e.V.) organisasi nirlaba yang berupaya mempromosikan pertukaran dan hubungan antara Jerman dan Indonesia.
Komitmen DIG-Hamburg e.V. melalui sejumlah proyek seni dan kebudayaan, mendorong pemahaman dan penghargaan terhadap budaya Indonesia di Jerman.
DIG-Hamburg e.V. menggandeng Departemen Austronesia, Departemen Bahasa dan Budaya Asia Tenggara, Universitas Hamburg, dan agen budaya IKAT, menggelar acara yang berkontribusi pada pertukaran lintas budaya di kota pada, Kamis, 25 April 2024.
Baca Juga: Semarak Pesta Seni Budaya dan Tari Kolosal di Ajang “Solo Menari 2024”
Acara seni budaya bertajuk "Mozaik Budaya dari Indonesia", DIG, bersama perkumpulan budaya Kawanua dan MNI (Masyarakat Nauli). Dihadiri lebih dari 150 orang dari berbagai generasi dengan minat terhadap Indonesia di gedung Universitas Hamburg.
Ketua DIG-Hamburg e.V., Dyah Narang-Huth, menjelaskan, "Acara yang kami gelar ini menunjukkan betapa pentingnya merayakan dan mempromosikan keanekaragaman budaya,” saat pembukaan acara.
"Kami sangat bangga telah menciptakan ruang di mana orang dengan latar belakang yang berbeda bisa berkumpul dan saling belajar, sehingga berkontribusi pada pertukaran dan kehidupan yang damai bersama di kota kami", paparnya lagi.
Baca Juga: Pesta Adat dan Budaya Suku Dayak Lom Plai 2024 Dongkrak Sektor Wisata Kaltim
Puncak acara malam itu pidato Roberta Zollo dan Dr. Max von Gerdtell dari Universitas Hamburg tentang Pustaha Batak yang bersejarah, yaitu catatan peradaban ditulis dalam aksara Batak di atas kulit kayu.