Pakar Gizi Sebut Batasi Garam Cegah Kolesterol Naik Usai Makan Domba Kurban

- 16 Juni 2024, 23:41 WIB
Tips Jelang Idul Adha: Ini Cara Jitu Bedakan Daging Kambing dan Sapi, Jangan Sampai Tertukar!
Tips Jelang Idul Adha: Ini Cara Jitu Bedakan Daging Kambing dan Sapi, Jangan Sampai Tertukar! /Pexels/

ARAHKATA - Pakar gizi klinik di RS Pelni Jakarta dr. Jovita Amelia, Sp.GK menuturkan bahwa membatasi garam dan santan dapat mencegah kenaikan kolesterol jahat atau lipoprotein densitas rendah (LDL) usai menyantap daging domba, kambing, atau sapi kurban.

Pembatasan jumlah garam dan santan ini dilakukan khususnya saat mengolah daging menjadi santapan seperti gulai dan lainnya.

"Dagingnya sebaiknya tidak diolah berlebihan dengan minyak, santan, atau garam. Kalau banyak santan, minyak, garam ya semuanya bisa meningkatkan LDL kolesterol dan tekanan darah," kata dia saat dihubungi, Minggu, 16 Juni 2024.

Baca Juga: Kisah Rossa Penyidik KPK yang Disekap dan Diberhentikan Setelah Hampir Tangkap Harun Masiku 

Merujuk Kementerian Kesehatan, asupan garam harian yang disarankan yakni lima gram atau satu sendok teh, sementara lemak yakni lima sendok makan atau 67 gram. Dalam 100 mililiter santan diketahui terkandung lima gram lemak.

Selain garam dan santan, Jovita yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu juga mengingatkan masyarakat terkait porsi daging yang sebaiknya dikonsumsi dalam sehari.

Menurut dia semua daging kurban tergolong protein sehingga asupan protein harian yang dianjurkan sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu sekitar 15 - 20 persen dari total energi harian.

Baca Juga: Guru Honorer Lebih Layak Dapat Bansos Dibanding Korban Judi Online!

"Untuk daging sapi dan domba pilih bagian yang tanpa lemak. Sedangkan kambing merupakan lean meat (daging tanpa lemak) jadi sedikit lemaknya," kata dia dia yang juga berpraktik di Klinik Happy Baby Inc, Jakarta Barat itu.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah