Mengenai keputusan juri yang terkadang tidak kompak dan berbeda menurut mereka itulah hal yang biasa seperti diskusi pada umumnya di suatu perlombaan.
“itu bukan drama, discussion, tukar pikiran,”ujar Renatta dan Arnold.
Baca Juga: Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan, Ifan Tanggalkan Nama Seventeen Dibelakangnya
Walaupun demikian, ternyata mereka bertiga mengatakan kalau acara ini settingan. Namun yang disetting yaitu challengenya, apa yang mereka lakukan, dan aturan main. Sementara interaksi antara peserta itu merupakan konflik yang terjadi secara alami.
“Kalau dibilang settingan, iya karena kita yang set challengenya, apa yang mereka lakukan setiap challengenya, aturannya kita yang set, sisanya interaksi dsb ya tanggapan mereka,”tukas Arnold.
Renatta menambahkan unsur drama dalam acara tersebut bisa terjadi karena adanya musik latar dalam tersebut. Misalkan saat juri mengatakan masakan salah satu peserta tidak enak diiringi musik yang membuat dramatis.
“Jadi misalnya yang satu lagi ngomong, eh masakan lu kan gak enak ! udah gitu doang, tapi sound di TV masakan lu kan gak enak,ngeeng joss gitu, jadinya emang dramanya ada tapi jadi lebih dramatis, kayaknya semua kehidupan orang kalau ada kamera dan backsound jadi dramatis,”ucap Renatta.
Arnold juga menanggapi pernyataan warganet yang berkomentar soal musik yang menurutnya bukan pekerjaan mereka.
“Coba kalau misalnya kalian yang di rumah, duduk didepan dapur saat ibu kamu atau siapa lagi masak dua jam, bosen gak kalau gak ada lagu, bosen gak kalau mislnya tangannya gak ada yang kepotong atau kebakar, kalau gak ada yang interaksi, coba nonton ( seperti itu ) di TV dua jam, acara ini nggak laku,”canda Arnold.
“Jadi kalian komplain-komplain gitu musiknya kegedean, emang bukan kerjaan kita, kita kerjaanya cuma makan, marahin orang, mulangin orang, menangin orang, beres dan dibayar,”pungkasnya.***