Polda Sulteng dan Korem 132 Tadulako Verifikasi Teror Sigi

- 29 November 2020, 23:56 WIB
Ilustrasi teror Sigi / pixabay
Ilustrasi teror Sigi / pixabay /Arahkata.com

ARAHKATA - Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso bersama Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf M. A., memverifikasi hasil temuan kejadian yang dilakukan oleh kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur) di Desa Lemban Tangoa, Kabupaten Sigi yang terjadi pada hari Jumat dan menewaskan satu keluarga dan membakar 6 rumah milik warga

Kapolda menyampaikan, dalam kejadian rumah yang terbakar adalah bagian dapur yang beratap daun rumbia bukan rumah inti. Beliau juga meluruskan bahwa dalam peristiwa pembakaran tidak ada Gereja yang dibakar seperti kabar yang disebarkan diberbagai media dan video yang tersebar di medsos.

“Setelah dilaksanakan olah TKP oleh anggota Satgas Tinombala yang dibackup Polres Sigi dan hasil dari olah TKP untuk korban kondisinya sama seperti kejadian-kejadian yang sudah pernah terjadi sebelumnya," ungkap Kapolda, Minggu, (29/11).

Baca Juga: Bagaimana Covid-19 Hari ini ?

"Setelah itu kita melakukam penyelidikan lebih mendalam dengan cara mewawancarai saksi hidup yang melihat langsung kejadian tersebut bagaimana cara korban dianiaya serta mengkroscek dengan memperlihatkan foto DPO kelompok MIT yang selama ini menjadi target Satgas Tinombala bahwa benar pelaku penganiayaan korban adalah kelompok MIT pimpinan Ali Kalora,” lanjutnya.

Akibat kejadian tersebut warga di sekitar kejadian perkara menjadi takut. Guna menghilangkan ketakutan,Polda bersama dengan Penrem melaksanakan trauma healing serta memberikan bantuan kepada warga di sekitar tempat kejadian.

"Bantu kami untuk menuntaskan permasalahan kelompok MIT ini, agar masyarakat dapat hidup dengan tenang, nyaman dan aman,” kata Kapolda.

Baca Juga: Modal Rp15 Juta Bisa Upgrade Avanza Xenia Lama Anda Jadi Veloz

Sementara itu, Danrem132 menyampaikan sinergitas TNI-Polri hinga saat ini sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan seringnya kelompok ini berpindah-pindah dari Poso ke Sigi, Parigi hingga ke Moutong karena mereka terdesak di Gunung Biru yang selama ini menjadi tempat basis mereka.

“Pasukan kita TNI-Polri sangat banyak disana dan jalur-jalur klasik yang biasa mereka lalui sudah kita kuasai atau kita duduki. Sehingga mereka merasa terancam dan berusaha mencari jalur baru. Jalur-jalur baru tersebut sedang kita pelajari melalui pengintaian udara dan kita akan berusaha mengejar dan menangkap mereka,” ungkap Danrem.

“Tolong untuk masyarakat berhenti membantu kelompok MIT ini dengan menyediakan atau memberi bahan makanan dan memberikan informasi keberadaan anggota TNI-Polri yang sedang melaksanakan pengejaran," tegasnya.

Baca Juga: Berlangsung Tertib, Khitanan Massal di Tengah Pandemi ini Patut Dicontoh

"Kita lihat bagaiamana kekejaman kelompok ini memenggal kepala orang, merampok serta membakar rumah itu sudah sangat keterlaluan dan sudah tidak berperi kemanusiaan. Mari kita sama-sama saling membantu agar masalah kelompok MIT ini segera tuntas dan tidak berlarut-larut. Mereka tidak memperjuangkan Ideolgi Islam tidak ada ajaran Islam mengajarkan seperti apa yang kelompok MIT tersebut lakukan,” lanjutnya.

Danrem juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyebarkan video atau kabar yang belum tentu kebenerannya. Karena hal tersebut sangat berpengaruh besar seperti kejadian kemarin dikabarkan ada Gereja yang dibakar. Ini akan menimbulkan SARA dan konflik di masyarakat.

Baca Juga: Siomay Ikan Tenggiri yang Menggugah Selera

"Jadi saya bersama Kapolda menyampaikan melalui rekan-rekan media yang hadir dan agar diketahui juga oleh seluruh masyarakat bahwa kabar tersebut tidak benar adanya. Hentikan penyebaran kabar atau video yang dapat membuat kelompok MIT ini semakin eksis," pungkasnya.

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah