Penembakan Sadis Tewaskan 10 Orang di Supermarket AS, Motif Rasial

- 15 Mei 2022, 16:34 WIB
Payton Gendron menyerah kepada polisi setelah menyerang supermarket Tops di Buffalo, New York.
Payton Gendron menyerah kepada polisi setelah menyerang supermarket Tops di Buffalo, New York. /BigDawg /Reuters

ARAHKATA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan kegeramannya atas penembakan di supermarket Buffalo, New York, pada Sabtu, 14 Mei 2022 sore waktu setempat.

Joe Biden menyerukan semua upaya untuk mengakhiri terorisme dalam negeri.

Penembakan yang dilakukan pria 18 tahun itu bermotif rasial. Pelaku diketahui bernama Payton Gendron asal Conklin, Negara Bagian New York.

Baca Juga: Diplomat Rusia di AS Diancam dengan Terorisme, Berikut Penyebabnya!

Dia sengaja datang dari rumahnya menempuh perjalanan berjam-jam untuk beraksi di supermarket yang berada di komunitas kulit hitam.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, dilansir ANTARA dikutip ArahKata.com Minggu, 15 Mei 2022, Biden menegaskan kebencian rasial merupakan hal menjijikkan.

“Kita masih perlu mempelajari lebih dalam motif penembakan hari ini karena penegak hukum masih menjalankan tugasnya. Tapi kita tidak perlu hal lain untuk menyatakan kebenaran moral: Kejahatan kebencian bermotif rasial sangat menjijikkan bagi tatanan bangsa ini," ujar Biden.

Baca Juga: Terus Catat Kasus Meninggal, Korea Utara Gelagapan Hadapi COVID-19

Setiap aksi terorisme dalam negeri, kata dia, termasuk tindakan yang dilakukan atas nama ideologi nasionalis kulit putih yang menjijikkan, bertentangan dengan tatanan yang diperjuangkan bersama-sama oleh AS.

"Kebencian seharusnya tidak memiliki tempat yang aman. Kita harus melakukan segalanya dengan kekuatan yang ada untuk mengakhiri terorisme dalam negeri yang dipicu oleh kebencian," katanya.

Biden juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta memuji kesigapan petugas penegak hukum dalam mengambil tindakan yang cepat sehingga pelaku bisa dihentikan.

Baca Juga: Turki Tawarkan Evakuasi Pejuang Ukraina yang Terluka Melalui Laut, Tunggu Apalagi?

Penembakan itu menewaskan 10 orang dan melukai 3 lainnya. Biro Penyelidikan Federal (FBI) menyebut serangan tersebut sebagai kejahatan kebencian bermotif rasial.

Pihak berwenang menyebut Gendron pernah berkuliah di Broome Community College di dekat Binghamton, sebuah kampus negeri di New York.

Dia diketahui ingin bunuh diri sebelum ditangkap. Ketika berhadapan dengan polisi di lokasi kejadian, Gendron mengarahkan pistol ke lehernya.

Baca Juga: Kenali Sifat Perfeksionis dan 4 Cara Mengatasi Bahayanya, Jangan Sampai Stres!

Pejabat kepolisian Buffalo Joseph Gramaglia mengatakan, petugas berhasil membujuknya untuk menghentikan aksi itu, menjatuhkan senjata, kemudian menyerah.

Menurut Gramaglia, pelaku menembak mati tiga orang di halaman parkir supermarket Tops sebelum baku tembak dengan seorang sekuriti yang juga pensiunan polisi.

Gendron selamat meski dihujani peluru oleh petugas karena menggunakan rompi antipeluru. Sayang, sekuriti yang bertugas itu tewas.

Baca Juga: Survei Terbaru: Elektablitas Ganjar Pranowo Hampir Salip Prabowo Subianto

Dia merupakan satu dari 10 korban tewas dalam serangan, sementara sembilan lainnya adalah pengunjung. Tiga korban luka adalah staf supermarket.

Dari 13 korban dalam insiden itu, 11 di antaranya merupakan kulit hitam.

Gendron juga menyiarkan langsung aksinya itu atau livestreaming di media sosial Twitch. Beberapa foto yang sempat beredar di media sosial diambil dari tangkapan layar video pelaku.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah