Aktifis Tengarai Adanya Penebar Teror Terhadap Kemasan Galon Guna Ulang

- 3 September 2022, 16:12 WIB
Ketua Komisi Penegakan Regulasi Satgas Sampah Nawacita Indonesia, Asrul Hoesein menduga adanya teror yang dilakukan pihak-pihak tertentu.
Ketua Komisi Penegakan Regulasi Satgas Sampah Nawacita Indonesia, Asrul Hoesein menduga adanya teror yang dilakukan pihak-pihak tertentu. /ANTARA

“Jadi, untuk BPOM, tolong minum-minuman teh, kopi, diperiksa sumber airnya. Ini catatan untuk BPOM, jangan cuma galonnya saja itu yang diawasi. Karena, ada ribuan kemasan di supermarket yang harus diurus BPOM di luar galon,” ucapnya.

 Dia juga mengingatkan agar perusahaan tidak ada yang melakukan persaingan tidak sehat.

Baca Juga: Wapres Argentina Selamat Dari Percobaan Pembunuhan

“Boleh produksi dan memasarkan produk, tapi jangan melakukan kampanye negatif terhadap orang lain,” katanya.

Di acara yang sama, dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Teknologi Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma, juga sangat menyesalkan beredarnya isu soal BPA ini di masyarakat.

Menurutnya, isu ini bisa memberikan kesalahan persepsi di konsumen bahwa kemasan galon guna ulang itu berbahaya, sementara kemasan plastik-plastik lainnya itu terkesan aman.

Baca Juga: Delapan Polisi Terkait Kasus Judi Online Terancam Dipecat

“Padahal, seperti yang kita tahu bahwa BPA itu ada di mana-mana, tidak hanya di galon polikarbonat, tetapi ada juga di kemasan kaleng, botol bayi, atau di dot. Itu mestinya dilarang total bagi bayi dan anak-anak,” tukasnya.

Dia mengutarakan di makanan kaleng ada riset yang mengatakan hampir 90% enamel pada kaleng itu terbuat dari epoksi.

“Nah, epoksi itu adalah BPA dan BPA adalah sebagai basic. Jadi, seharusnya ini kan juga perlu dilabeli juga,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah