Baca Juga: Polisi Tangkap Sindikat Penimbun 2,5 Ton Pertalite
Menurutnya, dengan dihembuskannya isu BPA ini di masyarakat, bisa menyebabkan terjadinya mispersepsi di masyarakat bahwa kemasan yang tidak mengandung BPA itu aman-aman saja.
“Padahal, kemasan lain itu juga belum tentu aman. Kemasan PET misalnya, itu juga ada resiko dari bahan senyawa yang lain yang berpotensi ke arah negatif. Di PET ada kandungan antimon, asetildehid, etilen glikol, dan lain-lain yang juga berbahaya,” ucapnya.
Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak dan Deolipa Yumara Sebarkan Hoaks Dilaporkan Polisi
Dia juga mengkritisi langkah BPOM yang seolah membiarkan kampanye negatif terhadap galon polikarbonat.
Menurutnya, ini justru bertentangan dengan BPOM sendiri pada aturan label pangan.
“Jadi, ketidaksepahaman saya pada aturan pelabelan BPA ini adalah, khawatirnya nanti malah ada prasangka buruk kalau BPOM itu dianggap membela salah satu brand. Itu yang pasti akan muncul karena fenomena ini,” pungkasnya.***