Staf Ahli Kapolri Perancang Skenario Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Diperiksa

- 8 September 2022, 21:12 WIB
berkas perkara Istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. belum lengkap
berkas perkara Istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. belum lengkap /PMJNews.com/

ARAHKATA - Kasus pembunuhan berencana Yosua Hutabarat atau Brigadir J menjadi sorotan berbagai kalangan.

Kasus pembunuhan Brigadir J sejak awal diskenariokan dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo.

Pengakuan Putri Candrawathi kini memasuki babak pemeriksaan saksi menggunakan deteksi kebohongan atau lie detector.

Baca Juga: 23 Napi Koruptor Bebas Bersyarat Ramai-ramai Keluar Penjara, Ini Daftarnya

Sejak awal kasus ini muncul, banyak ditemukan keganjilan dalam skenario pelecehan seksual.

Salah seorang yang terlibat dalam skenario pelecehan seksual hingga terjadi tembak-menembak adalah staf ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah. 

Hingga kini nama Fahmi Alamsyah tak disebut-sebut dalam proses pemeriksaan para tersangka pembunuhan yang didalangi Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: Diduga Terima Uang Kasus Judi, Kanit Resrkrim Polsek Penjaringan dan Tujuh anak Buahnya Terancam Dipecat

Mantan Kabareskrim Ito Sumardi meyakini bahwa kesaksian Fahmi Alamsyah harus didalami. 

"Karena dia terlibat juga sebagai pembuat skenario," kata Ito Sumardi melalui kanal Youtube Uya Kuya TV, dikutip ArahKata.com pada Rabu, 7 September 2022.

Meski begitu Ito Sumardi meyakini Penyidik menjalankan apa yang diperintahkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo. 

Baca Juga: Polrestabes Medan Obrak-abrik Kampung Narkoba, Dua Tersangka Ditangkap

Meski tak terbuka, Ito Sumardi mengaku penyidik pasti mendalaminya. 

Akan tetapi tak semua harus dibuka ke publik. 

"Ada hal-hal yang tidak disampaikan ke umum. Tetapi bahwa semua yang terlibat akan dikenakan sesuai janji Kapolri," yakin Ito Sumardi. 

Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Lumajang

Ito menjelaskan bahwa dalam proses hukum semua bukti pasti akan ditanyakan oleh Jaksa. 

Sehingga Polisi akan mendasarkan pemeriksaan pada alat bukti bukan motivasi. 

"Motif itu tidak penting, karena motif itu bisa dibuat-buat," ujar Ito Sumardi saat ditanyai motivasi Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan pada ajudannya, Brigadir J. 

Baca Juga: Kasus Ferdy Sambo Tiga Kapolda Diduga Terlibat, Kadiv Humas Polri: Timsus Akan Dalami

Kalau mengaku pelecehan seksual, sedangkan alat buktinya gak ada, gak mungkin juga menjadi sesuatu yang harus disidik.

Bahkan Ito juga menyebut bahwa rekonstruksi dalam proses peradilan juga tak terlalu penting.

"Rekonstruksi hanya sebagai skenario agar hakim mengetahui," pungkasnya. *** 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: YouTube Uya Kuya TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah