KPK: Hasil Audit BPK Belum Ampuh Ungkap Pelaku Korupsi

- 13 Desember 2022, 23:35 WIB
 Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat memberikan keterangan pers di Gedung KPK Jalan Kuningan Jakarta Selatan, terkait penyaluran bantuan fiktif UMKM Jawa Barat.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat memberikan keterangan pers di Gedung KPK Jalan Kuningan Jakarta Selatan, terkait penyaluran bantuan fiktif UMKM Jawa Barat. /Tangkapan layar YouTube Konferensi pers KPK/

"Salah satu elemen paling penting dari middle income trap adalah negara tidak mampu mengelola ancaman korupsi di negara tersebut. Sehingga setiap kali maju, efek erosi dan korosif dari korupsi itu menggerogoti setiap upaya kemajuannya, sehingga negara-negara ini terus di dalam perangkap negara yang hanya setengah maju atau sedikit diatas negara miskin,” ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, tata kelola, korupsi dan institusional agreement menentukan kemajuan suatu negara. Jika suatu negara gagal membangun institusi yang basisnya tata kelola yang baik, check and balance serta menekan terjadinya penyelewengan korupsi, maka akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

 Baca Juga: Festival Belanja Produk FMCGs Malaysia Hadir di Jakarta

Bahkan mayoritas industri yang sudah memiliki sistem yang akuntabel dan didalamnya terdapat check and balance juga ada yang belum berjalan secara efektif.

"Karena bisa saja sebuah institusi membentuk check and balance tapi tidak berjalan baik secara sengaja maupun tidak,” tegas Sri Mulyani.***

 

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah