KPK: Hasil Audit BPK Belum Ampuh Ungkap Pelaku Korupsi

- 13 Desember 2022, 23:35 WIB
 Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat memberikan keterangan pers di Gedung KPK Jalan Kuningan Jakarta Selatan, terkait penyaluran bantuan fiktif UMKM Jawa Barat.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat memberikan keterangan pers di Gedung KPK Jalan Kuningan Jakarta Selatan, terkait penyaluran bantuan fiktif UMKM Jawa Barat. /Tangkapan layar YouTube Konferensi pers KPK/

ARAHKATA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengatakan, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) pusat maupun daerah belum banyak mengungkap pelaku korupsi.

"Hasil audit BPK ini sebetulnya belum banyak mengungkap pelaku korupsi. Dari kegiatan pengawasan di Inspektorat K/L itu tidak banyak mengungkap perkara korupsi atau penyimpangan,” ucap Alexander Marwata dalam Puncak Peringatan Hakordia Kemenkeu, di Jakarta, dikutip ArahKata.com Selasa, 13 Desember 2022.

Ia menjelaskan orang-orang yang tertangkap tangan korupsi sedang dalam posisi tidak beruntung atau apes. Alhasil risiko seorang koruptor untuk diketahui kejahatannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penyelenggaran negara pejabat merasa nyaman melakukan tindakan korupsi.

 Baca Juga: Sri Mulyani: Praktik Korupsi Hambat Indonesia Jadi Negara Maju

"Apes aja loh kenapa? Sebetulnya yang lain kelakuannya sama. Hanya mereka lebih rapih dalam menyembunyikan apa dalam melakukan tindakan dan menyembunyikan kekayaannya lebih rapih," ucapnya.

Lebih lanjut, Alexander Marwata mengatakan, dalam ilmu ekonomi disebut high risk high income, semakin tinggi penghasilan seseorang, maka risiko untuk melakukan korupsi juga ikut tinggi.

"Kebalikannya jika risiko korupsi rendah tetapi menghasilkan penghasilan yang tinggi dalam waktu yang cepat singkat. Risiko orang ketahuan korupsi sangat rendah, kalau enggak ada yang lapor maka enggak ada yang kemudian kita bisa mengungkapnya," tegas Alexander Marwata.

 Baca Juga: Dramatis, Polisi Berhasil Gagalkan Penyelundupan 1,3 Ton Ganja di Medan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan banyak negara di dunia gagal menjadi negara maju akibat kasus korupsi yang tinggi. Hal ini menandakan bahwa negara tidak mampu mengelola ancaman korupsi di negara tersebut ketika ingin melangkah kedepan.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x