Puluhan Pegawai RSKD Duren Sawit Keluhkan Manipulasi Dana Remunerasi

- 5 Juni 2024, 12:52 WIB
RSKD Duren Sawit yang dijadikan Anies Baswedan sebagai RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta.
RSKD Duren Sawit yang dijadikan Anies Baswedan sebagai RS Rujukan Covid-19 di DKI Jakarta. /Twitter @aniesbaswedan/

"Memainkan levelnya, misal level enam tapi dibagikan nomor delapan. Jadi naik dua kali lipat. Nah itu kan merugikan yang lain. Itu kena ke seluruh pegawai, banyak pegawai yang dirugikan menjadi resah," ujarnya.

Menurutnya potongan remunerasi setiap pegawai dapat mencapai Rp2 juta per orang, sehingga bila pemotongan diakumulasi sejak tahun 2010, maka kerugian mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga: KPK Periksa Seorang Mahasiswa Melita De Grave Terkait Buronan Harun Masiku

Mirza menduga manipulasi dan pemotongan remunerasi terhadap ratusan pegawai RSKD Duren Sawit dilakukan seorang oknum pejabat yang kini sudah dinonaktifkan.

Namun, oknum itu tidak diberhentikan dengan alasan tenaga dan kemampuannya masih dibutuhkan manajemen RSKD Duren Sawit.

Para pegawai sudah berupaya mengonfirmasi langsung kasus kepada pimpinan RSKD Duren Sawit, tapi jawaban diberikan tidak memuaskan sehingga mereka memilih berunjuk rasa.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Cek Kejiwaan kasus Ibu Lecahkan Anak di Tangerang

"Walaupun sudah dinonaktifkan karena terbukti korupsi dia (oknum pegawai) masih dipakai buat membagi (remunerasi) lagi. Makanya ini isu yang diangkat saat kita demo," tuturnya.

Mirza meminta agar oknum pegawai yang melakukan manipulasi remunerasi itu dipecat sebagai pegawai sesuai dengan Pergub 72 Tahun 2007 Tentang Pegawai Non PNS.

Menurut dia, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati sempat menelpon dirinya terkait unjuk rasa tersebut.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah